Hektaran Tanaman Padi Siap Panen Hancur Diterjang Banjir | Bali Tribune
Diposting : 23 October 2022 19:55
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune / PADI - Hektaran tanaman padi milik petani di Desa Sibetan dan Jungutan Bebandem HAncur diterjang banjir bandang

balitribune.co.id | Amlapura - Banjir bandang yang menerjang wilayah Desa Jungutan dan Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem beberapa waktu lalu tidak hanya menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan serta sejumlah bangunan rumah milik warga, namun terjangan banjir besar tersebut juga menyisakan kesedihan bagi para petani di beberapa Subak di dua desa ini.

Betapa tidak, hektaran tanaman padi milik petani siap panen di dua desa ini hancur dan hanyut terbawa derasnya banjir yang terjadi beberapa waktu lalu tersebut, bahkan beberapa petak sawah petani di Banjar Mumbul, Desa Jungutan, juga hanyut dan kini berubah menjadi badan sungai.

“Habis semua pak, padahal padi saya tinggal menunggu hari saja untuk dipanen, tidak hanya padinya hanyut, sawah dan tegalan saya juga hanyut dan sekarang berubah menjadi badan sungai,” kesah I Wayan Sumerta, petani dari Subak Ganggangan, Banjar Mumbul, Desa Jungutan, kepada medi ini di petak sawah miliknya yang sudah menjadi badan sungai tersebut, Minggu (23/10/2022).

Tidak hanya padi siap panen yang hanyut, belasan pohon pisang miliknya yang sudah berbuah juga hanyut semuanya, termasuk beberapa pohon kelapa. “Pohon pisang saya juga hanyut semuanya pak, gak ada tersisa,” sebutnya sembari menunjuk kearah kebun pisang yang sudah menjadi badan sungai.

Dia sendiri tidak bisa menyebutkan berapa total kerugian yang dideritanya akibat kejadian tersebut, namun demikian rata-rata kerugian yang dialami petani akibat tanaman dan lahan sawah mereka yang hanyut bisa mencapai jutaan rupiah. Sumerta sendiri mengaku khawatir dengan gagal panen total yang dialaminya itu, keluarganya terancam mengalami kesulitan pangan dan kebutuhan biaya untuk hidup sehari-hari, termasuk bekal dan biaya sekolah anak-anaknya.

Hal senada juga diuiangkapkan petani lainnya, Ni Wayan Sujani yang juga dariu Banjar Mumbul, kendati lahan dan tanaman padi miliknya sebagian hanyut terbawa banjir dan sebagiannya lagi tertimbun batu dan pasir, namun dia tetap setia datang ke sawah yang digarapnya bersama sang suami. Meski tidak ada yang bisa dia lakukan karena tidak ada tanaman padi lagi yang tersisa, namun karena sudah menjadi aktifitas seharinya yakni berangkat dan beraktifitas di sawah, dia berusaha untuk tetap berangkat ke sawah miliknya.

“Habis pak, banjirnya besar sekali. Lihat sendiri pak sawah garapan saya hancur dan terbawa banjir,” ungkapnya dengan wajah sedih. Sementara petani lainnya juga berusaha untuk membuat petak sawah mereka kembali, untuk bisa ditanami padi. Para petani di dua desa ini berharap ada bantuan dana dari donatur atau dari pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan hidup sehari-hari, serta bantuan bibit dan perbaikan petak sawah mereka yang hancur.