Istri Bupati Bangli Berpulang | Bali Tribune
Diposting : 7 September 2018 14:21
Agung Samudra - Bali Tribune
Ni Luh Putu Erik Wiriyani (alm)

BALI TRIBUNE - Ni Luh Putu Erik Wiriyani (Nyonya Erik Gianyar), istri Bupati Bangli I Made Gianyar meninggal akibat sakit komplikasi yang diderita cukup lama. Nyonya Erik (55) meninggal dalam perawatan di RSUP sanglah Denpasar, Kamis (6/9) sekitar pukul 05.00 Wita.

Awalnya almarhumah yang dikaruniai satu orang putri yakni Sintya Wulandari Wirindya (21), dan satu orang putra Ananta Wicaksana Wirindya (22) didiagnosa menderita kanker payudara. Kemudian sel kanker semakin menyebar dan merusak organ tubuh lainnya.

Menurut I Made Subrata yang juga adik Bupati Made Gianyar, jenazah dipulangkan dari RSUP sanglah Denpasar ke Desa Bunutin, Kintamani sekitar pukul 05.00 Wita. Dilanjutkan dengan proses memandikan jenazah sekitar pukul 12.00 Wita dan penguburan dilakukan pukul 17.00 Wita. "Pada tanggal 19 September mendatang baru akan dilaksanakan upacara Ngurug, sekarang istilahnya mekinsan," imbuh Subrata.

Di Desa Bunutin sendiri sedang mempersiapkan upacara piodalan di Pura Dalem Pingit Melambo. Dikarenakan bersamaan dengan persiapan upacara yang kena sebelan pengapit. "Meski begitu warga yang lain tetap melayat karena memang di sini ada kepercayaan bahwa pada Tilem semua dilebur sehingga krama tidak sebel lagi, yang sebel hanya pemilik kematian. Untuk puncak karya di Dalem Pingit sendiri pada 12 September," terangnya.

 Disampaikan pula, jenazah tidak langsung diaben karena nantinya akan dilakukan upacara ngaben massal di Desa Adat Bunutin. Made Subrata yang juga Perbekel Desa Bunutin ini menceritakan, Nyonya Erik menderita kanker payudara sudah empat tahun lalu.

Upaya pengobatan baik operasi, kemoterapi sudah dijalani, namun sakit kanker menyebar dan terjadi komplikasi bahkan kedua ginjal, hati dan parunya pun tidak berfungsi dengan baik. "Karena ginjal sudah rusak niatnya cangkok ginjal, dan saya sendiri sudah siap memberikan ginjal saya. Namun dokter mengatakan kerusakan juga terjadi pada hati dan paru. Bila cangkok ginjal saja dirasa tidak memberikan perubahan, karena memang organ lain pun sudah rusak," ujarnya.

Nyonya Erik masuk rumah sakit pada Sabtu (1/9) lalu dan kondisinya semakin menurun. Selama dirawat di rumah, sedikitnya ada 5 perawat yang mengawasi. Upaya pengobatan tidak pernah putus, hanya saja diakui bila Nyonya Erik kurang mampu menjaga asupan makanan. "Makan kurang dikontrol, kemungkinan ini yang menyebabkan sel kanker cepat menyebar," ujarnya.