Jalan Jebol, Aktivitas Warga Terganggu | Bali Tribune
Diposting : 13 December 2018 19:33
Agung Samudra - Bali Tribune
JEBOL - Jalan yang jebol di Banjar/Desa Abuan Kecamatan Susut, Bangli.
BALI TRIBUNE - Jebolnya jalan di Banjar/Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli sangat menggagu aktivitas warga. Pasalnya jalan yang menuju  Banjar Mundung, Desa Abuan, tidak bisa dilewati kendaraan roda empat. Untuk menghindarai hal-hal yang tidak diinginkan, warga  setempat menempatkan dua buah titik jalan yang jebol. 
 
Jebolnya jalan diduga  karena ambrolnya terowongan air yang tepat  dibawah jalan. Menurut warga setempat, I Dewa Gede Suamba Adnyanan jalan tersebut jebol sudah  sebulan lebih. Awalnya hanya bahu jalan saja yang ambrol,namun karena terus terkikis air kerusakan semakin parah. "Di bawah jalan ada terowongan air, jika dibiarkan seperti ini khawatir seluruh badan jalan jebol. Saat ini saja jalan hanya bisa dilalui sepeda motor,” ungkapnya seraya menambahkan kondisi ini sangat mengganggu aktifitas warga, Rabu (12/12).
 
Dewa Suamba mencontohkan fenomena yang dialami salah seorang warga Dusun Mundung  yang sedang membangun rumah, karena jalan jebol praktis mobil yang mengangkut material tidak bisa lewat dan material diturunkan di dekat lokasi jalan jebol. “Terpaksa material diangkut secara estafet  dan tentu biaya yang dikeluarkan lebih besar,” ungkap Dewa Swamba.  
 
Selain itu tokoh masyarakat Desa Abuan ini menunjukkan lokasi yang tidak jauh dari lokasi jalan jebol, dimana  jaringan irigasi juga jebol. Kerana petani tidak mendapat pasokan air pasca jebolnya jaringan irigasi, petani secara swadaya melakukan perbaikan. Meski dilakukan perbaikan, namun tidak menuntaskan seluruh persoalan, mengingat dibawahnya juga ada terowongan air. "Kalau tidak diperbaiki menyeluruh bisa saja jebol lagi. Kalau bisa jaringan dibawah jalan dialihkan,” jelasnya.
 
Dikatakan bahwa sebelumnya kondisi tersebut sudah dilaporkan ke Dinas PU Bangli. Petugas dari Bina Marga Dinas PU sempat turun dan melakukan pengecekan. "Petugas sudah turun, dikatakan kalau perbaikan belum bisa dilakukan oleh Bina Marga, sebelum ada perbaikan terowongan yang notabene dibidangi Sumber Daya Air (SDA)," ujarnya. 
 
Pasca jebol tersebut memang pasokan air atau pendistribuasian tidak terganggu, para petani tidak ada keluhan. "Kami rasa kalau tidak ada keluhan masalah air, tentu dari SDA tidak turun," jelasnya. Ia berharap segera ada tindak lanjut.
 
Sementara itu Sekretaris Dinas PU Bangli I Made Soma menyampaikan bahwa pihaknya sudah turun dan telah melakukan survey. Dari hasil kajian  terowongan air dibawah jalan akan dialihkan. "Kami baru tahun  ada terowongan air di bawah jalan, hasil kajian terowongan air yang membelah jalan harus dibuatkan saluran air baru dan di atasnya ditutup dengan plat beton,” ungkapnya sembari menambahkan terowongan air yang jebol tersebut  adalah terowongan tradisional.