Jelang Angkutan Lebaran 2019, Kondisi Jalur Mudik Mulai Dipetakan | Bali Tribune
Diposting : 26 April 2019 12:31
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ PEMETAAN - Salah satu temuan pemetaan kondisi jalan nasional adalah kerusakan jalan yang ditambal sulam.
balitribune.co.id | Negara - Sejumlah upaya mulai dilakukan untuk mempersiapkan kelancaran arus mudik tahun 2019. Seperti yang dilakukan jajaran kepolisian yang telah melakukan pemetaan pemetaan terhadap kondisi Jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk yang melalui wilayah Kabupaten Jembrana. Sejumlah persoalan terkait kondisi jalan lintas Jawa-Bali ditemukan saat survey awal yang telah dimulai pekan ini.
 
Menjelang angkutan lebaran Hari Raya Idul Fitri yang akan jatuh pada tanggal 5-6 Juni nanti, kondisi Jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk yang melintang dari Gilimanuk hingga Pengeragoan, Pukutatan mulai dipetakan kembali. Jajaran Satlantas Polres Jembrana pekan ini telah melaksanakan survey awal terhadap kondisi jalur arus mudik ini. Berbagai persoalan ditemukan dari survey awal yang dilaksanakan bersama jajaran Ditlantas Polda Bali tersebut, mulai kerusakan jalan yang terjadi disejumlah titik hingga masih minimnya rambu-rambu yang dipasang dijalur padat lalu lintas ini.
 
Kasat Lantas Polres Jembrana AKP Yoga Widyatmoko dikonfirmasi Kamis (25/4) mengatakan pendataan kondisi jalan utama ini masih terus berjalan. Ia mengakui dari hasil pendataan sementara yang dilakukan pihaknya itu memang masih cukup banyak ditemukan kerusakan jalan. Menurutnya kerusakan jalan tersebut seperti pada ruas jalan di seputaran kawasan Kota Negara juga ditangani secara tambal sulam. Setelah pendataan ini berakhir, pihaknya pun akan berkordinasi dengan instansi terkait. “Kerusakan jalan, baru ada penanganan sementara. Berapa titik-titik kerusakan jalan se-Jembrana, juga masih kami data,” ungkapnya.
 
Selain masih minimnya rabu lalu lintas yang dipasang pihaknya menemukan sejumlah rambu lalu lintas tersebut juga kini kondisinya sudah usang. Untuk menciptakan keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (kamtibcarlantas), menurutnya di beberapa titik jalan.perlu dilakukan penambahan rambu.  Dikatakannya salah satu rambu yang cukup penting  adalah rambu tentang batas kecepatan kendaraan. “Setelah rampung kami data, segera akan dikoordinasikan ke pihak terkait. Instansi terkait dari BPJN (Balai Pelaksana Jalan Nasional) juga akan kami ajak turun untuk meninjau apa-apa saja yang perlu dievaluasi,” jelasnya.
 
Untuk menciptakan keamanan dan keselamatan berlalu lintas, pihaknya juga akan menggelar Operasi Keselamatan.Operasi besar-besaran ini menurutnya akan digelar sebelum Operasi Ketupat Agung saat masa angkutan lebaran yakni selama 14 hari mulai tanggal Senin (29/4) depan. “Dulu namanya Operasi Simpatik. Kami akan melakukan pendekatan simpatik sehingga bisa menyadarkan pengguna jalan terkait keamanan dan keselamatan. Pelanggar yang terjaring selain mendapat teguran, juga akan tetap ditilang terutama untuk pelanggaran-pelanggaran yang berpotensi menimbulkan lakalantas (kecelakaan lalu lintas),” tandasnya.