Jelang Puasa dan Galungan, Ayam Kampung Langka, Pedagang Ayam Menjerit | Bali Tribune
Diposting : 12 May 2018 14:17
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
ayam
AYAM - Jelang bulan puasa dan hari raya Galungan, pejual ayam mengeluhkan kelangkaan stok ayam kampung.

BALI TRIBUNE - Menjelang bulan puasa dan hari raya Galungan mulai pertengahan bulan Mei 2018 ini, ketersediaan ayam kampung (buras) mengalami kelangkaan di pasaran, sehingga dampaknya dirasakan para pedagang dan warga yang memiliki usaha pengolahan ayam.

 Jika sebelumnya mereka bisa mendatangkan pasokan ayam kampung dari beberapa daerah di Jawa, namun karena adanya regulasi dari instansi terkait sehingga kini pasokan ayam kampung dipasaran berkurang. Bahkan beberapa kali pengiriman ayam kampung dari Jawa digagalkan aparat keamanan di Gilimanuk. Salah seorang pedagang olahan ayam kampung Ni Ketut Sutarmi (38) dari Kelurahan Pendem, Jembrana mengaku ia dan sejumlah pedagang olahan ayam lainnya sudah mengalami kelangkaan pasokan ayam kampung sejak lebih dari sepekan belakangan ini.

Menurutnya, kondisi kelangkaan pasokan ayam kampung merupakan dampak dari rumitnya pengiriman ayam masuk Bali. Bahkan karena pengiriman ayam kampung yang selama ini dilakukan secara tradisional oleh para pedagang ayam sehingga kerap harus berurusan dengan aparat dan sudah banyak yang diamankan terkendala karena memang pengirimannya tanpa dilengkapi dokumen resmi. Sehingga kini usahanya yang sudah berjalan beberap tahun harus tersendat ditengah tingginya permintaan dari pelanngannya termasuk dari beberapa rumah makan. 

Ia mengaku sengaja membeli ayam kampung yang dipasok dari Jawa karena menurutnya permintaannya lebih tinggi dibandingkan olahan daging ayam kampung lokalan lantaran tekstur dagingnya lebih padat sehingga lebih diminati oleh konsumena. BKendati kesulitan bahan baku akibat pasokan ayam kampung dari Jawa tersendat serta pasokan ayam kampung lokalan juga minim dengan harganya relatif lebih mahal, namun ia mengaku belum beralih menggunakan ayam potong (Broiler) dan kini ia bertahan hanya menghandalkan pasokan ayam kampung lokalan saja. “Kalau Purnama atau Tilem saja pesannya sampai 30 ekor bekakak (ayam panggang) ayam kampung, Apalagi Galungan biasa order 50-100 ekor. Kalau ayam kampung ini tidak bisa lagi masuk Bali, lama-lama odalan-odalan di Bali hanya menggunakan ayam boiler saja karena ayam kampung lokalan juga sulit dan hargannya lumayan mahal," keluhnya.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Kabupaten Jembrana I Made Gede Budhiarta dikonfrimasi, Jumat (11/5), mengatakan berdasarkan data monitoring di sejumlah pasar umum di Jembrana, harga ayam kampung utuh masih fluktuatif sesuai ukurannya.  Teranyar pada Jumat kemarin, harga ayam kampung menjelang hari raya Galungan ini mencapai Rp 80 ribu per potongnya.

Menyikapi adanya keluhan terkait minimnya stok ayam kampung di sejumlah Pasar Umum di Kabupaten Jembrana ini, pihaknya akan turun melakukan sidak pasar mulai Senin (14/5) mendatang. Pihaknya akan kembali mendata ketersediaan ayam kampung dan juga permintaan dari konsumen, sehingga apabila diperlukan akan diadakan kembali operasi pasar.

"Jadi nanti kita lihat dulu ketersedian ayam kampung ini di lapangan. Stok di pedagang ada berapa, terus permintaan warga berapa. Nanti kalau memang diperlukan kami pasti akan menggelar operasi pasar murah menjelang hari raya Galungan dan Idul Fitri," tandas Gede Budhiarta.