Kejurnas Catur 2018 Banda Aceh, Tumbangkan Juara Dunia, Gecy Raih Emas | Bali Tribune
Diposting : 16 October 2018 15:19
Djoko Purnomo - Bali Tribune
MNW. Gracelia Paramesti Samekto (kiri) saat menghadapi pecatur Evi Yuliana dari Kaltim.
BALI TRIBUNE - Pecatur Bali bergelar Master Nasional Wanita (MNW) Gracelia Paramesti Samekto, pantas menyandang status penyelamat kontingen Pulau Dewata pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas)  Catur 2018 di Banda Aceh yang berakhir, Senin (15/10).
 
Pecatur Badung yang akrab disapa Gecy tersebut menjadi satu-satunya wakil Bali yang meraih medali emas. Tidak hanya itu, Gecy mampu memperbaikan prestasi yang diraih di event sama di Bogor 2017, dimana saat itu ia meraih perak. 
 
Raihan medali emas kemarin juga mengejutkan komunitas catur nasional, mengingat yang dikalahkan pada babak akhir adalah Evi Yuliana asal Kalimantan Timur yang juga juara Dunia Catur Pelajar di Brazil.
 
“Di pengujung Kejurnas Catur 2018 di Banda Aceh, Gecy mengoleksi poin 7,5 hanya kehilangan 1,5 poin selama bermain 9 babak,” ucap Sekretaris Umum Pengprov Percasi Bali, Handoko saat dihubungi dari Denpasar, Senin (15/10).
 
Medali perak di kategori B putri, didapat Vioren Carrisa dari Lampung dan Metalia Widya Diantika pecatur  Jawa Tengan memperoleh perunggu.
 
Meski Gecy mendulang emas, tidak mampu mempertahankan atau memperbaiki peringkat Bali di level nasional.  Pada Kejurnas di Bogor 2017, kontingen Catur Bali mendapat 1 medali emas atas nama Luhur dan medali perak didapat Gecy,  dan berada di peringkat 6 besar. Hasil sekeping medali emas yang diraih Gecy, secara tim mengalami penurunan peringkat nasional.
 
Ancaman peringkat melorot itu menyusul Luhur Apngal Kusuma tidak mampu mempertahankan prestasinya,  pulang tanpa medali, kalah bersaing dengan Akmalnaidi Akbar dari DKI Jakarta, M. Alhabsyi dan David Saputra keduanya dari Sumsel, yang meraih medali emas, perak dan perunggu.  
 
Handoko menambahkan, kegagalan pulang tanpa medali juga diderita pecatur yang turun di kategori C putra (usia 15 tahun) Made Agung Aditya Mahadev. Pecatur asal Karangasem ini terlempar ke peringkat 7.  Made Agung termasuk mampu memperbaiki prestasi, mengingat sebelumnya menempati peringkat 17 nasional.  Di kategori C putra yang menggondol medali emas, perak dan medali perunggu meliputi Master Percasi (MP) Daniel Hermawan Tobing dari Sumatera utara, diikuti MP. Dicky Aditya  asal Kalimantan Timur dan Master Fide (MF) Kemas Ade Krisna, pecatur DKI Jakarta.
 
Masih di Kategori C putri, pecatur Bali atas nama Nonia Andyk Ulandari masuk empat besar, kalah bersaing dengan WFM. Nur Aini Rasyid dari Banten, Aulia Putri Nabila, Lampung dan Khamila Rohma Lusiana dari Jatim,  yang menggenggam medali emas, perak dan perunggu. Capaian peringkat yang diperoleh Nonia tergolong spektakuler dari peringkat 24 nasional, kini menempati peringkat 4.