Kena Hipnotis, Perhiasan Warga Batur Lenyap, Kerugian Ratusan Juta Rupiah | Bali Tribune
Diposting : 14 November 2022 01:42
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/OLAH TKP - Petugas melakukan olah TKP kasus pencurian di Banjar Toya Bungkah, Desa Batur, Kintamani.
balitribune.co.id | Bangli - Aksi pencurian terjadi di rumah milik Ni Jero Wartini, warga Banjar Toya Bungkah, Desa Batur, Kecamatan Kintamani. Kabupaten Bangli. Jero Wartini kehilangan emas dan uang tunai, kerugian mencapai ratusan juta rupiah. 
 
Kapolsek Kintamani Kompol Ruli Agus Susanto SH MH saat dikonfirmasi membenarkan terjadi kasus pencurian di rumah milik Jero Wartini. Korban kehilangan perhiasan emas berat 200 gram dan uang tunai Rp 5 juta. Perhiasan dan uang tersebut disimpan di almari. 
 
Disampaikan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (10/11/2022). Bermula Jero Wartini bertemu seseorang Ibu Tania. Ibu Tania disebut sedang mencari lahan untuk di sewa di wilayah tersebut. Jero Wartini dan Ibu Tania bertemu yang sudah janji akhirnya bertemu. Saat itu Ibu Tania meminta agar untuk Jero Wartini pulang ke rumahnya di Banjar Dalem, Desa Songan. "Saat di rumah korban saling ngobrol sampai akhirnya Ibu Tania mengaku bisa melakukan penerawangan di rumah tersebut," kata Kompol Ruli, Minggu  (13/11/2022). 
 
Dikatakan, di rumah tersebut ada yang mengganggu disebabkan hal mistis. Kemudian Ibu Tania menyuruh Jero Wartini untuk pulang ke rumah yang ada di Banjar Toya Bungkah. Sesampai di rumah tersebut, Jero Wartini diminta untuk menaruh barang berharga di dalam almari. Selanjutnya itu Jero Wartini untuk membersihkan diri (melukat) di sumber air yang disucikan di masyarakat setempat. "Di lokasi melukat (membersihkan diri) ada 11 pancuran. Setiap pancuran, Jero Wartini harus membersihkan diri selama 10 menit," ungkapnya. 
 
Setelah melakukan pembersihan, Jero Wartini diminta untuk menunggu di sebuah warung. Namun sudah 1,5 jam menunggu Ibu Tania tidak kunjung datang. Jero Wartini lantas pulang ke rumah di Toya Bungkah. Kemudian saat sampai di rumah, perhiasan dan uang tunai yang disimpan di almari sudah raib. Kompol Ruli menyebutkan kemungkinan Korban kena hipnotis. "Korban seperti terkena hipnotis. Korban menuruti setiap perkataan Ibu Tania. Saat itu anak korban disuruh membeli dupa ke warung sehingga rumah dalam keadaan sepi," jelasnya. 
 
Kompol Ruli mengimbau masyarakat untuk lebih waspada. Masyarakat agar tidak mudah percaya dengan orang yang baru dikenal. "Terkait penanganan kasus ini, kami masih melakukan penyelidikan," ujarnya.