Kendaraan Masuk Pelabuhan Kian Meningkat, Loket Tiket Tidak Maksimal, Picu Antrean Panjang | Bali Tribune
Diposting : 30 December 2017 12:01
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
libur
ANTREAN - Beberapa hari menjelang berakhirnya libur akhir tahun, antrean kendaraan yang akan menyeberang menuju Jawa mulai terjadi

BALI TRIBUNE - Antrean masih terjadi di tengah melonjaknya arus pengguna jasa di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, terlebih setelah hampir memasuki dua pekan liburan akhir tahun. Banyak wisatawan yang sebelumnya telah berlibur menikmati keindahan Pulau Dewata memilih lebih awal kembali ke daerah asalnya, agar tidak terjebak kemacetan di akhir musim liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang hanya tinggal beberapa hari saja.

Padatnya kendaraan yang akan meninggalkan Bali melalui jalur darat ini memang kerap menimbulkan kemacetan di pintu masuk pelabuhan. Antrean kendaraan pun terjadi setiap adanya iring-iringan kendaraan yang bersamaan akan menyeberangan.

Pantauan di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, antrean seringkali tidak terhindarkan saat kendaraan yang akan memasuki pelabuhan terutama mobil ramai. Tidak hanya antrean di pintu masuk pelabuhan, penumpukan kendaraan yang akan meninggalkan Bali ini bahkan tidak jarang terjadi hingga mencapai areal pakir manuver pelabuhan. 

Kondisi berbeda justru terjadi di areal parkir ditengah kawasan pelabuhan yang masih cukup kosong kendati antrean kendaraan di luar pintu masuk pelabuhan kina mengular. Antrean kendaraan pengguna jasa penyeberangan yang seringkali terjadi disaat adanya kepadatan arus ini diduga akibat tidak optimalnya pengoprasian loket tiket dipintu masuk pelabuhan.

Kendati terjadi peningkatan arus kendaraan yang akan menuju Jawa sejak beberapa hari belakangan ini, pihak PT ASDP Indonesia Ferry justru malah tidak mengoprasikan seluruh loket penjualan tiket kapal yang ada. Dari empat loket tiket yang ada di masing-masing gate pelabuhan, justru hanya tiga loket yang dioperasikan untuk melayani pengguna jasa penyeberangan. Bahkan kendati sudah mempergunakan tiket elektronik (e-tiket), pelayanan petugas diloket tiket masih terbilang masih lambat. Lambatanya pelayanan di loket tiket ini akibat petugas loket tiket yang hanya satu orang di setiap loket selain melayani penjualan tiket juga harus memasukkan datan kendaraan, mengeprint serta mengembalikan uang kembalian. Kondisi ini kerap menuai protes dan keluhan dari pengguna jasa.

Salah seorang pengemudi kendaraan pribadi yang akan menyeberang menuju Ketapang, Abdulgani, mengaku kecewa dengan pelayanan di loket tiket Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk yang dirasakannya belum maksimal dalam memberikan kepuasan kepada pengguna jasa. “Semestinya loket ditambah atau system tiket dibuat lebih cepat, sehingga tidak sampai terjadi antrean,” ujar sopir yang membawa rombongan wisatawan asal Banyuwangi ini.

Sementara Manajer Oprasional PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Heru Wahyono dikonfirmasi membantah pelayanan loket tiket dikatakan lambat. Menurutnya, antrean dan penumpukan kendaraan yang beberapa hari belakangan ini terjadi disebabkan karena mobil-mobil baik truk, bus dan mobil pribadi yang akan menyeberangan beriringan dalam jumlah yang banyak dan datang bersamaan untuk masuk pelabuhan. Ia mengaku satu lokat yang tidak dioprasikannya itu masih dalam tahap pembuatan jembatan timbang.  “Untuk loket kita oprasikan tiga karena satu loket masih belum kita oprasikan karena untuk  jembatan timbang,” ungkapanya.

Ia juga mengaku pihaknya telah menegaskan kepada petugas loket untuk memberikan pelayanan maksimal yakni pelayanan maksimal selama dua puluh detik. Kalaupun kendaraan yang datang dalam jumlah banyak hingga terjadi antrean di luar pelabuhan, namun menurutnya penumpukan kendaraan tidak akan berlangsung lama.

Untuk memperlancar penyeberangan Jawa-Bali melalui Selat Bali, ia juga menegaskan pihak ASDP sudah berusaha memberikan pelayanan maksimal. Bahkan untuk mengantisipasi lonjakan arus pengguna jasa yang menyeberangan baik dari Bali maupun dari Jawa, selain pihaknya menambah satu unit kapal untuk dioperasikan selama libur Nataru, dari sebelumnya dioperasikan 32 unit kini menjadi 33 unit.  Pihaknya juga menambah trip kapal dari 276 menjadi 284 tripserta proses bongkar muat yang diatur tepat waktu.