Kodam Gelar Demo Latihan Pam Pileg dan Pilpres 2019, Rentetan Tembakan Warnai Pembebasan Sandera | Bali Tribune
Diposting : 21 February 2019 23:27
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune/PAM PEMILU -- Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, SIP., (insert) saat memberikan arahan usai menyaksikan demonstrasi latihan pengamanan (pam) Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) TA 2019 di Lapangan Praja Raksaka Kepaon, Denpasar, Rabu (20/2).
Bali Tribune, Denpasar - Ketenangan masyarakat mendadak terusik oleh aksi kerusuhan massa diwarnai penjarahan dan pengrusakan sejumlah objek vital, disusul raungan sirine mobil patroli aparat kepolisian dan lalu lalang mobil ambulans. Bahkan, terdengar rentetan suara tembakan ketika sejumlah prajurit Yonif Raider 900/Satya Bhakti Wirottama (SBW) berupaya melumpuhkan sasaran kelompok bersenjata untuk membebaskan sandera.
 
Hal ini merupakan sekelumit gambaran saat Kodam IX/Udayana menggelar demonstrasi latihan pengamanan (pam) tahapan Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 di Lapangan Praja Raksaka Kepaon, Banjar/Dusun Praja Rakcaka, Kelurahan Pemogan, Kecamatan Densel, Rabu (20/2).
 
“Demonstrasi latihan pengamanan tahapan pemilu ini sengaja digelar agar ada keseragaman tindakan bila situasi rawan dan terjadi bencana alam saat pelaksanaan pemilu di semua wilayah tugas Kodam IX/Udayana, yang meliputi 3 provinsi, yaitu Bali, NTB, dan NTT,” ujar Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, SIP., usai menyaksikan simulasi pengamanan pemilu, kemarin.
 
Didampingi Kalaksa BPBD Provinsi Bali Made Rentin, Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Saiful Rahman, SSos., Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, SSos., SH., MHan., Danrem 163/Wira Satya Kolonel Arh AM Suharyadi, SIP., MSi., dan Kapendam IX/Udayana Kolonel Kav Jonny Harianto G, SIP., Pangdam menjelaskan, acara tersebut merupakan agenda kegiatan di hari kedua pelaksanaan Rapim Kodam IX/Udayana TA 2019, yang diikuti 110 peserta dari para unsur komandan/pimpinan setingkat Detasemen, Batalyon, Kodim, Balak, dan Korem.
 
Sejak memasuki masa kampanye jelang pemilu, 17 April suhu politik semakin meningkat, di mana timses pendukung maupun simpatisan juga gencar berkampanye lewat medsos guna menarik simpati masyarakat untuk meraup suara. Bahkan tak jarang hal ini menimbulkan gesekan dan memicu konflik sehingga mengganggu keamanan dan ketertiban umum.
 
Latihan pam Pemilu ini diinisiasi Pangdam dengan melibatkan 385 personel gabungan terdiri dari Korem 163/WSA (110 personel), Yonif Raider 900/SBW (40), Brimob Polda Bali (85), Yonif Mekanis 741/GN (20), Yon Zipur 18/YKR (20), Pomdam IX/Udayana (5), Bekangdam IX/Udayana (15), Paldam IX/Udayana (15), Denkav 4/Simha Pasupati Dam IX/Udayana (20), Kesdam IX/Udayana (5), Ajendam IX/Udayana (15), Hubdam IX/Udayana (20), Zidam IX/Udayana (15), dan beberapa personel BPBD Provinsi Bali.
 
Hal ini sebagai tindak lanjut dari latihan Kader Pengamanan Pileg dan Pilpres yang dilaksanakan di Mako Rindam IX/Udayana, Kediri, Tabanan, akhir Januari lalu. Adapun mekanisme latihan kemarin meliputi, pengamanan kampanye, proses pemungutan suara dan sejumlah objek vital, upaya penanggulangan kerusuhan massa, pembebasan tawanan, patroli dan sweeping, serta pengamanan dan evakuasi saat terjadi musibah bencana alam.  
 
“Hari ini (kemarin, red) dengan melibatkan unsur Polri dan BPBD, semua peserta Rapim Kodam IX/Udayana menyaksikan demonstrasi bagaimana pelaksanaan pengamanan pemilu dengan simulasi yang mengarah pada situasi yang rawan. Kodam siap menerjunkan 8 ribu personel yang langsung standby di lapangan dan sisanya disiagakan bila situasi berkembang,” kata Jenderal Benny Susianto.
 
Sejauh ini kata Pangdam, ketiga wilayah (bali, NTB, dan NTT) relatif aman dan kondusif. “Memang ada atensi khusus yang ada warna merahnya yaitu di wilayah NTT, karena wilayahnya yang tersebar, pulaunya begitu banyak, lalu perangkat TNI-Polri sangat terbatas untuk melakukan pengamanan secara keseluruhan. Namun, untuk sementara situasi masyarakatnya relatif aman,” jelas Pangdam.
 
Para komandan di lapangan diingatkan agar mampu memetakan wilayahnya yang menjadi prioritas pengamanan dan diprediksi rawan terjadi ancaman kerusuhan. Bahkan Pangdam berulang kali mengingatkan agar prajurit TNI meningkatkan kewaspadaannya dan selalu bersinergi dengan instansi terkait serta siap memback up Polri, terutama saat terjadi aksi kerusuhan massa dan bencana alam ketika pelaksanaan pemilu.