Kondisi Bayi yang Diterlantarkan Orangtuanya Belum Stabil | Bali Tribune
Diposting : 8 January 2019 22:12
Redaksi - Bali Tribune
DIRAWAT - Bayi malang yang ditelantarkan ibunya masih dirawat dalam inkubator ruang NICU, di RSUD Sanjiwani Gianyar, Senin (7/1).
BALI TRIBUNE - Kondisi bayi prematur yang ditelantarkan orangtuanya di RSUD Sanjiwani Gianyar, hingga Senian (7/1), kondisinya masih belum stabil. Beratnya beluam juga bertambah yakni hanya  1,5 gram. Pihak rumah sakitpun telah melakukan CT Scan, untuk memonitor apakah ada penyakit lain yang menjangkiti si bayi, mengingat ia terlahir dalam kondisi prematur.
 
Pantuan Bali Tribune ,  Bayi laki-laki malang ini masih dirawat dalam inkubator nomer tiga. Gerakannya relatif aktif,  kaki bergerak lemas dan  tubuhnya sangat kurus.  Memang,  permasalahannya ada di berat badan, seharusnya 2,5 gram, ia hanya 1,5 gram, jadi sangat kurang.  Bayi ini juga sempat menjalani CT Scan untuk mengetahui apakah ada komplikasi, tapi hasilnya belum keluar.
 
Sementara untuk memenuhi kebutuhan bayi, seperti pembelian pempers, tisu basah, baju dan kelengkapan bayi lainya, telah terkumpul biaya sebesar Rp 2 juta lebih. Biaya tersebut berasal dari sumbangan sukarela manajemen RSUD Sanjiwani, Sekolah Dasar (SD)  6 Samplangan dan iuran sukarela pegawai.  Kini, biaya tersebut masih tersisa sekitar Rp 1,3 juta lebih. Namun diprediksi biaya tersebut relatif kurang, mengingat pihak rumah sakit belum bisa memastikan kapan bayi tersebut pulih secara total. Terlebih lagi, beum tampak relawan kemanusiaan di Bali, yang datang untuk memberikan bantuan. “Belum ada relawan yang datang, bantuannya masih dari managemen, sumbangan sukarela pegawai dan SD 6 Samplangan,” ujar petugas di ruang NICU
 
Kepala Dinas Sosial Gianyar, Made Watha saat dikonfirmasi, tak menampik ada sejumlah warga yang ingin megadopsi. Namun pihaknya belum memikirkan sampai sejauh itu. Sebab saat ini, ia masih fokus pada penyembuhan. Selain itu, jika nanti bayi tersebut sudah sembuh, pihaknya juga akan melakukan seleksi. Kata dia, pihaknya akan memprioritaskan orang tua asuh yang beragama Islam. Sebab bayi ini lahir dari ibu beragama Islam. Namun jika saat bayi tersebut sudah pulih, tapi tak ada yang mengadopsi, pihaknya akan menitipkannya di panti asuhan. “Kami masih fokus pada penyembuhan, belum terpikir untuk memberikan hak asuh pada orang lain. Tapi kalaupun nanti sudah sembuh, kami prioritaskan yang agama Islam, karena bayi ini ibunya Islam, supaya satu rumpun dan tak menjadi masalah di kemudian hari,” tandasnya.