KONI Tabanan Persiapkan Atlet Porprov | Bali Tribune
Diposting : 15 July 2016 14:43
habit - Bali Tribune
koni
Dewa Gede Ary Wirawan

Denpasar, Bali Tribune

Untuk memperoleh hasil lebih baik pada Porprov Bali 2017 di Gianyar, KONI Kabupaten Tabanan menyiapkan atletnya melalui sejumlah program, di antaranya program pemusatan latihan bagi atlet dan pelatih.

“Program pemusatan latihan ini diutamakan bagi atlet yang berpotensi meraih medali emas di Porprov Bali nanti, mereka bakal didampingi para pelatihnya,” ujar Ketua Umum KONI Tabanan Dewa Gede Ary Wirawan didampingi Binpres I Gusti Bagus Arya Candra Palasara, Kamis (14/7).

 Saat ini, lanjut dia, pihaknya sedang lakukan pemantauan terhadap atlet-atlet andalan tersebut dan untuk sementara sudah ada 13 nama atlet terpantau yang menghuni program itu ditambah tujuh orang pelatih.

Meskipun jumlahnya baru sedikit, namun dalam perjalanan ke depan, tidak menutup kemungkinan akan bertambah seiring pemantauan yang dilakukan pihaknya dari beberapa kejuaraan seperti kejurda maupun Porsenijar Bali belum lama ini.

“Ke-13 atlet itu adalah yang pernah tampil di Porprov Bali 2015 lalu dan sebagian besar peraih medali. Dari jumlah itu mayoritas dihuni atlet dari cabor bela diri,” sebut Ary Wirawan diamini Candra Palasara.

Disebutkannya, atlet-atlet itu di antaranya berasal dari cabor judo, tarung derajat, taekwondo, pencak silat, atletik dan woodball. Masalah target atau peringkat di Porprov 2017 nanti, pihaknya tak mau sesumbar terlebih dahulu, mengingat di Porprov 2015 lalu di Buleleng, posisi Tabanan dalam perebutan medali berada di urutan paling buncit.

“Setidaknya bisa memperbaiki peringkat dulu. Karena, Porprov 2017 akan kami jadikan momentum dimana dua tahun berikutnya atau di tahun 2019, Tabanan akan menjadi tuan rumah,” tegasnya.

Hanya saja, kendala yang dialami pihaknya saat ini yakni masalah fasilitas serta motivasi atlet untuk bisa berprestasi. Dijelaskannya, masalah fasilitas yang dimiliki Gumi Lumbung Beras itu masih jauh dari kata sempurna. “Jika dibilang sudah representatif, kenyataannya masih belum. Namun, belum lama ini, kami juga sudah menyediakan fasilitas berupa alat-alat fitness bagi atlet,” ujarnya.

Sedangkan masalah motivasi itu dirasa sangat penting. Pasalnya, paradigma yang menyelimuti atletnya yakni merasa sudah kalah duluan jika sudah bertemu dengan atlet kuat semisal atlet dari Denpasar dan Badung.

“Paradigma itulah yang ingin kami hilangkan. Nah, jalannya yakni dengan pengembangan karakter, dimana motivasi-motivasi untuk juara itu kami akan tanamakan. Tak hanya atlet, pelatih juga harus menanamkan nilai-nilai perjuangan dalam bertanding kepada atletnya,” tandasnya.