Lagi, PMI Bali Utus 20 Relawan ke Palu | Bali Tribune
Diposting : 21 January 2019 22:31
Valdi S Ginta - Bali Tribune
BANTUAN - Ketua PMI Bali I Gusti Bagus Alit Putra menyerahkan peralatan medis secara simbolis kepada salah satu relawan.
 
BALI TRIBUNE - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Bali terus membantu pemulihan pascagempa dan tsunami yang di Palu, Sulawesi Tengah yang terjadi pada 28 September 2018 silam. 
 
Komitmen itu diwujudkan dengan kembali mengirim 20 personel tim pelayan sosial yang akan ditempatkan di antara masyarakat yang terkena dampak dari pristiwa bencana alam yang menelan 2.113 korban jiwa itu. 
 
"Sesuai apa yang kita lakukan sebelumnya, ada 14 orang yang kita kirim bertugas di sana. Sekarang kita susul dengan mengirim 20 orang," kata Ketua PMI Bali  I Gusti Bagus Alit Putra seusia menggelar acara pelepasan relawan ke Palu, Sulawesi Tengah di Markas PMI Provinsi Bali, Jalan Imam Bonjol KM 3 No. 182 Denpasar, Minggu (20/1). 
 
Tim pelayan sosial tersebut akan bertugas selama 10 hari terhitung dari tanggal 21 hingga 30 Januari mendatang. "Dua puluh orang ini memiliki berbagai macam tugas, mulai dari pelayanan medis, ada yang khusus untuk logistik, ada yang spesialis PSP (Psikososial Support Program),  dan spesialis data dan informasi. Di antara itu ada juga 5 orang dari pengurus yang akan menyerahkan bantuan," ujar Alit Putra yang didampingi oleh pengurus dan staf PMI Bali.
 
Selain mengirim para relawan, PMI Bali juga menyerahkan donasi berupa dana sebesar Rp 453.462.788 hasil donasi yang terkumpul dari masyarakat Bali. Donasi tersebut nantinya akan diserahkan melalui PMI Provinsi Sulawesi Tengah. "Dari total Rp 453.462.788 dibagi lagi, Rp50.000.000 akan diserahkan ke PHDI Sulawesi Tengah untuk perbaikan Pura," kata Alit menambahkan.
 
Untuk diketahui,  donasi dalam bentuk uang ini merupakan gelombang kedua yang salurkan PMI Bali. Sebelumnya donasi dari masyarakat sebesar Rp 1 miliar sudah diserahan PMI Bali ke PMI Pusat. 
 
Pada kesempatan yang sama, Eko Wardani selaku Kepala Divisi Pelayanan Kesehatan PMI Bali sekaligus salah satu relawan gelombang pertama yang dikirim ke Palu Sulawesi Tengah, menceritakan bahwa kondisi masyarakat yang terpapar bencana saat ini dalam tahap dari transisi darurat ke pemulihan. Dimana dalam tahap itu para korban masih menemui masalah baru secara psikologis. "Perubahan dari kema Shealter ke pemukiman rumah sementara, ini pasti ada nyaman tidak nyaman, ada konflik secara sosial," kata Eko.
 
Karena itu PMI Bali bergerak melakukan pelayanan Psikososial Support Program (PSP). Langkah ini dinilai perlu untuk memulihkan kondisi trauma psikologis warga setelah peristiwa gempa magnitudo 7,4  yang disusul tsunami tersebut. "Untuk memulihkan persoal-persoalan trauma dan konflik sosial inilah PSP bisa masuk. Kita juga pastikan pelayanan kesehatan, pemenuhan kebutuhan dasar, air kemudian sarana sagitasi, dan kebersihan," katanya.