Libur Panjang, Bangli - Gianyar Diserbu Wisdom | Bali Tribune
Diposting : 8 July 2016 12:40
Agung Samudra - Bali Tribune
Liburan
OBJEK WISATAWAN - Libur panjang serangkaian Hari Raya Idul Fitri, sejumlah objek wisata di Bali disesaki wisatawan. Tak terkecuali objek wisata Kintamani Bangli. Tampak kunjungan Wisdom ke objek wisata air panas di Kintamani

Bangli, Bali Tribune

Libur panjang serangkaian perayaan Hari Raya Idulfitri, sejumlah objek wisata di Bali ramai dikunjungi wisatawan domestik (Wisdom). Sebagian besar dari mereka (wisdom,red) dating mempergunakan kendaran dari daerah asal mereka.

Seperti halnya objek wisata Kintamani Bangli, Kamis (7/7) kemarin. Pantauan Bali Tribune siang kemarin, kendaraan yang lalu lalang di sekitar kawasan tersebut didominasi oleh kendaraan dari luar Bali. Tak sedikit dari mereka juga berkunjung ke objek wisata air panas Toya Bungkah yang ada di sisi Danau Batur.

Kabid Bina Objek Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangli, I Wayan Bona disela-sela pantauannya di objek wisata tersebut membenarkan perihal peningkatan kunjungan saat libur panjang Idulfitri kali ini.

Peningkatan siginfikan ungkap dia terlihat di objek wisata Kintamani dan Desa Penglipuran. Meski demikian Wayan Bona mengungkapkan peningkatan dimaksud tidak mengakibatkan kemacetan yang luar biasa. ”Semuanya berjalan lancar wisatawan dapat dengan enjoy mengunjungi obyek”sebutnya .

Menurutnya, hal tersebut berkat kerjasama dan koordinasi yang baik akan pengaturan arus lalulintas oleh pihak kepolisian setempat.

Hal yang sama terlihat pula pada objek wisata Taman Agro Bali Pulina Desa Tegallalang Gianyar. Objek yang mengandalkan keindahan alam pedesaan disertai suguhan kopi khas setempat ini memiliki makna tersendiri bagi pengunjung.

“Di sini, kita bisa melihat proses pembuatan kopi, terutama kopi luwak, yang diolah dengan cara tradisional. Disisipi dengan bangunan tradisional, berbagai peralatan pembuatan kopi tradisional khas Bali tempo dulu,” terang Lufti seorang pengunjung asal Jakarta.

Dia mengatakan, ditempat itu dirinya bisa mengetahui bagaimana proses pengolahan kopi secara tradisional. Bukan itu saja ia juga memahami mengapa harga kopi luwak yang dibanderol selama ini tidak murah. ”Selain dengan cara yang masih manual dan tradisonal, kopi luwak pun tak dapat diproduksi secara missal,” katanya.

Di tempat ini, usai berkeliling, pengunjung umumnya akan diarahkan ke warung unik di pinggir jurang. Yang tak kalah menarik adalah pemandangan terasering yang ada di sekitar kawasan itu. ”Delapan jenis yang terdiri dari lemon tea, ginger tea, ginger coffee, ginseng coffee, chocolate coffee, pure cocoa, vanilla coffee dan bali coffe disajikan secara gratis,” terang AA Dewi Kusumayati staf senior di objek wisata itu.