Longsor di Pemuteran Rendang Tutup Jalan Desa, Akses Warga Lumpuh Total | Bali Tribune
Diposting : 11 January 2022 20:12
AGS - Bali Tribune
Bali Tribune / LONGSOR - Kejadian longsor yang terjadi di Dusun Pemuteran, Desa Pempatan, Kecamatan Rendang (2) (1)

balitribune.co.id | Amlapura - Hujan lebat dengan intensitas tinggi masih terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Karangasem sepanjang Selasa (11/1). Derasnya hujan ini juga mengakibatkan terjadinya longsor di beberapa titik, beberapa diantaranya terjadi di wilayah Desa Pempatan, Kecamatan Rendang, Karangasem. Berdasarkan informasi yang dihimpun menyebutkan, sebuah tebing setinggi lebih dari 15 meter longsor dan material longsorannya menutupi akses jalan di Dusun Pemuteran, Desa Pempatan.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karangasem, I Putu Eka Tirtana kepada memdia ini mengatakan, mengatensi kejadian tersebut, Tim TRC BPBD Karangasem telah diluncurkan ke lokasi kejadian guna melakukan assessment yang didampingi oleh Kepala Wilayah Pemuteran.

“Di Kecamatan Rendang sendiri ada dua titik kejadian longsor, yakni mengenai akses jalan desa rabat beton dan akses jalan provinsi di Desa Pempatan,” sebut Eka Tirtana.

Secara rinci disebutkannya, dua titik longsor tersebut terjadi di Banjar Pemuteran, Desa Pempatan, masing-masing, titik pertama longsor mengenai jalan rabat beton yang merupakan jalan desa sekaligus akses jalan masyarakat Pemuteran-Keladian. Material tanah longsoran kata dia menutup total jalan tersebut, dimana longsor diakibatkan oleh tebing yang labil dan tergerus oleh hujan deras diwilayah tersebut.

“Sementara kendaraan roda dua masih bisa lewat, dan untuk penanganan belum bisa dilakukan karena material tanah cukup banyak dan membutuhkan bantuan alat berat,” ujarnya.

Titik longsor kedua, menimpa akses jalan provinsi. Dimana tebing yang labil yang berada dipinggir jalan dan diguyur hujan deras mengakibatkan tebing tersebut longsor dan menutup sebagian jalan yang menghubungkan ruas jalan Pemuteran-Keladian, namun demikian untuk kendaraan roda dua dan roda empat sementara masih bisa melintas. Sedangkan untuk penanganan secara manual belum bisa dilakukan karena material tanah cukup banyak artinya penanganan membutuhkan bantuan alat berat.