Melalui”Aceh Night in Bali”, Promosikan Pariwisata Aceh | Bali Tribune
Diposting : 20 November 2017 20:47
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Aceh Night
ACEH NIGHT - Suasana Aceh Night di Bali di Lippo Mall Kuta, Badung, Sabtu (18/11).

BALI TRIBUNE - Berbagai potensi wisata yang ada di Aceh diperkenalkan dan dipromosikan kepada masyarakat Bali dan wisatawan yang sedang berada di Pulau Dewata. Kegiatan promosi pariwisata Aceh ini berlangsung di Lippo Mall Kuta, Badung, Sabtu (18/11), dengan menampilkan seni budaya, dan kulinernya.

Melalui pagelaran seni budaya dan promosi pariwisata Aceh yang dirangkai dalam acara “Aceh Night in Bali” mempromosikan kepada wisatawan domestik dan asing untuk mengikuti Sail Sabang di Aceh pada 28 Nopember-5 Desember 2017. Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid menjelaskan Aceh Night in Bali ini untuk mempromosikan dan mengenalkan budaya Aceh kepada masyarakat luas yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. “Sehingga Aceh menjadi destinasi wisata,” ujarnya.

Aceh, kata dia, akan mengemas pariwisata yang bisa dikunjungi oleh wisatawan mancanegara (wisman). Berbagai potensi sebagai penunjang pariwisata pun dimiliki Aceh baik itu alam, budaya dan kuliner. Dalam kesempatan itu, pihaknya mengajak masyarakat dan wisman untuk datang ke Aceh mengikuti atraksi wisata Sail Sabang. “Aceh ingin menuju Provinsi Bali dengan pariwisatanya,” kata Dulmusrid.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Reza Fahlevi, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya mengembangkan pariwisata di Aceh dan belajar dari Bali. Tahun ini kata dia Aceh akan menjadi tuan rumah Sail Sabang. “Harapan kami Bali sebagai tempat kami berpromosi dan menghadirkan pusat informasi Aceh di Bali dan salah satu tradisi Aceh adalah memuliakan tamu,” sebut Reza.

Kepala Dinas Pariwisata Daerah Bali, Anak Agung Gede Yuniartha Putra, mengatakan Pulau Bali sebagai salah satu wilayah Indonesia ini menjadi perhatian dunia karena memiliki potensi pesona alam dan keunikan budaya yang tidak ada di daerah lain. Dengan kondisi ini Bali dijadikan destinasi oleh wisman. Yuniartha menyebutkan periode Januari-Oktober 2017 jumlah wisman ke Bali mencapai 5 juta orang.

Jumlah tersebut tumbuh sebesar 25 persen dibandingkan tahun 2016 lalu. Pihaknya meyakini hingga akhir tahun 2017 target 5,5 juta wisman akan tercapai. “Memang langkah tepat Aceh berpromosi di Bali karena wisatawan ada di Bali. Perlu sering melakukan promosi ini daripada melakukan ke luar negeri karena perlu banyak anggaran,” jelasnya.

Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Putu Ngurah, mengatakan bahwa berpromosi itu ibaratkan seperti memancing ikan. Tempat yang cocok untuk memancing ikan yaitu di kolam yang ada ikannya (Bali). “Daripada berpromosi di luar negeri dengan membuang banyak dana. Di sinilah (Bali) tempat untuk berpromosi,” kata dia.

Menurutnya, kalau ingin maju dalam hal pariwisata, belajarlah dari Bali. “Kalau bisa melestarikan pariwisata pasti bisa mensejahterakan masyarakat,” papar Putu Ngurah. Kegiatan Aceh Night in Bali ini menampilkan sejumlah tarian tradisional diantaranya tari saman, tarek pukat, ratoh jaroe, rapai geleng dan lagu Aceh.