Miliki Nilai Hubungan Historis, Pendopo Puri Tonggak Awal Perjuangan Partai Politik di Bali | Bali Tribune
Diposting : 9 January 2018 20:08
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
rekomendasi
MESRA – Bakal Calon Gubernur Bali, I.B Rai Dharmawijaya Mantra disambut mesra Penglingsir Puri Agung Denpasar, A.A Ngurah Oka Ratmadi (Cok Rat) dan beberapa Tokoh Puri Agung Denpasar lainya di Pendopo Puri Agung Denpasar, Sabtu (6/1) lalu.

BALI TRIBUNE - Paket pasangan I.B Rai Dharmawijaya Mantra- Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) kini telah sah mengantongi rekomendasi dari beberapa partai yang tergabung dalam Kolisi Rakyat Bali (KRB) untuk mendaftar sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali.

Partai yang tergabung dalam KRB yakni Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Gerindra dan Partai Nasdem telah mengeluarkan rekomendasi untuk paket pasangan Mantra-Kerta.

Sehari setelah mengantongi rekomendasi, tokoh yang dikenal low profil ini langsung melakukan berbagai langkah strategis. Seperti pada Sabtu (6/1), Rai Mantra langsung menyambangi Puri Agung Denpasar yang merupakan simbol perjuangan PDIP di Bali. Kehadiran Rai Mantra diterima langsung Penglingsir Puri, A.A Ngurah Oka Ratmadi yang akrab disapa Cok Rat didampingi beberapa Tokoh Puri lainya di Pendopo Puri Agung Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut, Cok Rat mengatakan bahwa Rai Mantra merupakan  figur yang tepat untuk menjadi Gubernur Bali. Hal tersebut lantaran Cok Rat menilai Rai Mantra merupakan sosok punya pendirian yang kuat dan mempunyai track recod yang jujur dan diterima semua kalangan masyarakat. “Pada jaman yang pragmatis ditengah gempuran kapitalis ini sosok Rai Mantra saya nilai sangat tepat memimpin Bali dan saya yakini mampu menjaga Bali sehingga bisa tetap ajeg dan lestari. Gus Rai adalah orang yang tepat untuk mengawal pembangunan Bali,” jelasnya.

Cok Rat menceritakan bahwa antara Rai Mantra dan Puri Agung Denpasar memiliki hubungan historis yang cukup erat. Hal ini lantaran Leluhur dari Puri Agung Denpasar bersama Leluhur Rai Mantra pernah berada dalam satu komando saat berjuang merebut kemerdekaan. “Waktu penjajahan dulu, Leluhur di Puri Agung Denpasar ada keterkaitan dengan Leluhur Gus Rai, sehingga kali ini sejarah kembali terulang dengan kedatangan Gus Rai.” kata Cok Rat.

Lebih lanjut Cok Rat mengatakan, sejak awal berdirinya Puri Denpasar, bangunan Pendopo yang merupakan lokasi pertemuan hari ini (Kemarin) sebagai saksi bisu peristiwa penting menjelang dan pasca kemerdekaan. Cok Rat mencontohkan saat  pembentukan awal partai politik di Indonesia, pusat perjuangan dan berbagai aktivitas lainya juga turut dilaksanakan di Puri Agung Denpasar yang lebih dikenal dengan sebutan Puri Satria ini.

Pada kesempatan tersebut Cok Rat turut menyampaikan dukungannya kepada Rai Mantra. “Jadi kami disini mendukung Gus Rai menjadi calon Gubernur Bali, apalagi Gus Rai yang memiliki segudang prestasi di tingkat nasional dalam memimpin Denpasar. Dan ingat dalam pilgub ini adalah memilih figur bukan memilih partai, karena itu  saya yakin Rai Mantra akan membawa perubahan dan kemajuan yang lebih baik bagi Bali kedepan,” pungkas Cok Rat.

Sementara, I.B Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan bahwa kedatangannya ke Puri Agung Denpasar karena dirinya merasa memiliki hubungan historis sejarah yang sulit dilupakan, antara Leluhur Puri Agung Denpasar dengan Leluhurnya. Bahkan Rai Mantra mengatakan dirinya sempat merinding ketika memasuki Pendopo yang digunakan sebagai tempat pertemuan. Hal ini lantaran Rai Mantra baru mengetahui bahwa pendopo tersebut merupakan tonggak berdirinya partai-partai saat ini. “Jadi saya juga merinding ketika memasuki pendopo, dan memiliki sejarah berbagai peristiwa penting, yang menjadi karakteristik dan perjuangan” ungkapnya.

Rai Mantra menambahkan Puri Agung Denpasar jika dilihat dari sejarah memiliki perjalanan yang cukup panjang. Hal ini lantaran Puri Agung Denpasar merupakan lokasi awal pembentukan partai pada tahun 1955, serta sebagai pusat perjuangan. Sedangkan pada jaman kemerdekaan tahun 1945 paman dari Cok Rat dan Rai Mantra  merupakan seorang pejuang.

“Jadi ini benang merah, dan tentu kami juga menganggap mereka sebagai orang tua, dalam hal ini kita mencoba melanjutkan perjuangan kedepan dengan mohon tuntunan dan doa restu,” jelas Rai Mantra.

Rai Mantra menambahan bahwa karakteristik dan sejarah perjuangan yang berada di Puri Agung Denpasar dapat dijadikan acuan dalam pembangunan Bali kedepanya. “Jadi kalau kita membangun Bali kedepan harus melihat sejarah yang tidak boleh dilupakan.” kata Rai Mantra.

Dengan doa restu dan dukungan dari berbagai pihak ini dinilai Rai Mantra merupakan sebuah spirit utama dalam melanjutkan perjuangan. Hal ini lantaran Puri Agung Denpasar tidak dapat dipisahkan dari berbagai peristiwa penting di Bali. Selanjutnya putra Mantan Gubernur Bali, (Alm) I.B Mantra ini mengatakan dirinya akan mengunjungi semua elemen terutamanya masyarakat Bali. “semua akan kami kunjungi, utamanya masyarakat,” pungkasnya.