NasDem Bali Kirim Sepuluh Kadernya | Bali Tribune
Diposting : 1 July 2017 11:37
Arief Wibisono - Bali Tribune
Nasdem
I Gusti Ngurah Bagus Subagiartha (kiri) bersama Ketua DPW Partai Nasdem Bali IB Oka Gunastawa.

BALI TRIBUNE - Sepuluh kader Partai NasDem dari Bali dikirim ke Jakarta untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat) yang digelar oleh Balai Pendidikan Akademi Bela Negara (Badik ABN) Partai NasDem. Selama empat bulan mereka akan bergabung dengan 600 kader Partai NasDem se-Indonesia untuk mengikuti berbagai metode dan pola diklat bela negara.

Ketua DPW Partai NasDem Bali, IB Oka Gunastawa mengungkapkan, Badik ABN Partai NasDem merupakan satu-satunya balai diklat yang didirikan oleh sebuah partai politik. Menurutnya, gagasan pendirian Badik ABN Partai NasDem murni lahir dari pemikiran Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dalam merespon perkembangan situasi nasional kehidupan kebangsaan Indonesia.

“Belakangan ini mulai dirasakan munculnya persoalan besar yang sangat serius bagi bangsa. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlangsung lama, karena sangat dikhawatirkan berpotensi menimbulkan ancaman terhadap kerusakan bangsa dan negara,” jelasnya di Denpasar, Jum’at (30/6).

Tujuan yang menjadi impian besar Surya Paloh mendirikan pusat pendidikan dan pelatihan (pusdiklat) bela negara ini untuk melahirkan kader Partai NasDem yang memiliki sikap patriotisme dan nasionalisme tinggi yang subur dan berkembang pesat dalam diri kader. Melalui berbagai program dan metode diklat, maupun penggemblengan diharapkan dapat menghasilkan output berupa kader-kader handal Partai NasDem, sekaligus generasi masa depan bangsa yang baik.

“Para peserta didik yang menyelesaikan pendidikan dan latihan bela negara di ABN Partai NasDem juga diharapkan nenjadi sumber persemaian, sekaligus penularan virus kebaikan bagi perkembangan kehidupan bangsa,” ungkapnya.

Dari sepuluh kader Partai NasDem yang diberangkatkan tersebut, nama I Gusti Ngurah Gede Subagiartha sangat istimewa. Putra Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri ini rela meningalkan berbagai aktifitasnya di Bali untuk menjadi peserta diklat pada gelombang pertama. “Syaratnya memang berat. Selama empat bulan mereka akan mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan, namun itu sebanding dengan masa depannya di partai. Jika sudah dinyatakan lulus, mereka akan menjadi prioritas untuk maju dalam pemilu legislatif,” jelas Gunastawa.