Orasi Wisuda di Universitas Tarumanagara, Gubernur Koster Beberkan Ekonomi Kerthi Bali | Bali Tribune
Diposting : 17 October 2022 15:33
YUE - Bali Tribune
Bali Tribune / Gubernur Bali, Wayan Koster saat memaparkan Ekonomi Kerthi Bali di acara Wisuda ke-80 Universitas Tarumanagara
balitribune.co.id | JakartaWisuda Universitas Tarumanagara, Sabtu 15 Oktober 2022 di Jakarta Convention Center (JCC) dihadiri Gubernur Bali, Wayan Koster. Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Bali ini membeberkan Ekonomi Kerthi Bali yang memiliki 6 sektor unggulan sebagai pilar perekonomian Bali. 
 
Mengenai tema Wisuda Universitas Tarumanagara yang ke-80, yaitu UNTAR untuk Indonesia “Meningkatkan Kinerja UMKM dan Pariwisata untuk Indonesia Bangkit”. "Selanjutnya saya akan menyampaikan secara singkat tentang pengembangan sektor IKM, UMKM dan koperasi, serta pariwisata dalam konteks transformasi Ekonomi Kerthi Bali,"ucapnya. 
 
Pemerintah Provinsi Bali telah mengembangkan dan memperkuat industri kecil dan menengah (IKM), usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta koperasi terutama koperasi produksi serta lembaga perekonomian adat yang mengolah dan mengelola hasil pertanian, perkebunan, kelautan, perikanan, dan industri kerajinan rakyat. Kebijakan dan strategi diarahkan dalam rangka meningkatkan produktivitas IKM, UMKM dan koperasi, dengan menciptakan ekosistem usaha yang tangguh dan berdaya saing.
 
Transformasi Ekonomi Kerthi Bali juga difokuskan pada sektor pariwisata. Pembangunan sektor pariwisata diselenggarakan dengan menetapkan haluan pariwisata Bali berbasis budaya, berkualitas, dan bermartabat. "Saya telah merumuskan enam pilar kepariwisataan Bali," ujar Gubernur Koster.
 
Ia menjelaskan pilar pertama, Bali memiliki kekayaan, keunikan, dan keunggulan adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal Bali serta keindahan alam yang harus dibangun dan dijaga dengan serius, konsisten dan terarah. Adat, tradisi, seni, budaya dan kearifan lokal Bali menyatu dalam satu kesatuan tatanan kehidupan beragama di Bali, sehingga Bali memiliki aura, taksu yang menjadikan Bali memiliki kekuatan daya tarik bagi masyarakat dunia, Bali menjadi destinasi wisata utama dunia. 
 
Pilar kedua, Bali harus memiliki destinasi/daya tarik pariwisata baru dan produk wisata baru yang berkelas dunia, mampu bersaing, serta memiliki segmen wisata baru. Saat ini sedang dibangun sejumlah program monumental, seperti Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung, Bali Maritime Tourism Hub di Denpasar, dan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali di Buleleng.
 
Pilar ketiga, Bali harus menjaga ekosistem alam yang bersih dan telah diberlakukan berbagai kebijakan guna mewujudkan ekosistem alam ramah lingkungan. Hal ini dituangkan dalam regulasi/peraturan yakni Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah Berbasis Sumber, Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik, Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih, Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai, Peraturan Gubernur Bali Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut serta Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
 
Pilar keempat, Bali harus memiliki infrastruktur darat, laut, dan udara secara terkoneksi serta terintegrasi dengan transportasi yang memadai. "Saat ini, saya sedang gencar membangun infrastruktur, antara lain Jalan Shortcut Singaraja-Mengwitani yang menghubungkan Bali Utara dan Bali Selatan, Jalan Tol Jagat Kerthi Bali yang menghubungkan Gilimanuk-Mengwi, Bali Barat dan Bali Selatan, Pelabuhan Sanur-Denpasar, Pelabuhan Sampalan serta Pelabuhan Bias Munjul di Nusa Penida, Klungkung dan  pembangunan sarana-prasarana strategis penyediaan air baku," bebernya. 
 
Pilar kelima, Bali harus memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja pada semua level usaha pariwisata. Pilar keenam, menerapkan tata kelola pariwisata yang berdaya saing dan berpihak pada sumber daya lokal Bali. 
 
"Untuk mewujudkanya, saya telah memberlakukan kebijakan yang dituangkan dalam regulasi/peraturan, antara lain Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2020 tentang Standar Penyelenggaraan Kepariwisataan Budaya Bali, Peraturan Gubernur Bali Nomor 28 Tahun 2020 tentang Tata Kelola Pariwisata Bali," imbuh Koster. 
 
Pembangunan infrastruktur dan sarana-prasarana strategis di Bali diyakini mampu menumbuhkan daya tarik pariwisata baru, semakin meningkatkan daya saing pariwisata Bali, menciptakan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian baru, meningkatkan pertumbuhan perekonomian Bali, menyeimbangkan pembangunan wilayah di Bali, membuka lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali, mengurangi tingkat kemiskinan, dan menjadi sumber baru Pendapatan Asli Daerah Provinsi dan Kota/Kabupaten se-Bali.
 
Rektor Universitas Tarumanagara (UNTAR), Prof. Agustinus Purna Irawan menyampaikan ucapan terimakasih kepada Gubernur Bali, Wayan Koster yang telah hadir sekaligus memberikan Orasi Wisuda UNTAR ke-80. Ini momen bersejarah, perlu diketahui oleh para wisuda dan orang tua bahwa bapak Gubernur Bali adalah warga UNTAR, karena sebelum bapak Wayan Koster menjadi politisi dan Gubernur Bali, beliau aktif menjadi dosen di UNTAR," katanya.
 
Kepala Pendidikan Tinggi Wilayah III Jakarta, Kemendikbudristek, Paristiyanti Nurwardani, menyatakan Gubernur Bali, Wayan Koster memang benar adalah keluarga UNTAR. "Beliau adalah teladan nyata yang bisa dijadikan teladan bersama kita di UNTAR untuk mewarnai Indonesia dan dunia. Kami akan mohon CV Bapak Gubernur Bali untuk kita jadikan teladan mahasiswa agar tercipta sumber daya manusia (SDM) unggul dan maju dengan memiliki integritas," tandasnya.