Pantai Gianyar Kembali Dicoreng Sampah Kiriman | Bali Tribune
Diposting : 4 December 2017 20:24
Redaksi - Bali Tribune
Sampah
SAMPAH - Pembersihan Sampah Kiriman yang meluber dan mencoreng kecantikan kawasan Pantai Saba, Blahbatuh

BALI TRIBUNE - Hujan deras yang mengakibatkan bencana di beberapa tempat juga berimbas ke wilayah pantai. Seluruh pantai di Bali, tak terkecuali Pesisir Gianyar yang kini tampak seperti tempat  pembuangn akhir (TPA) sampah. Kondisi terparah terjadi di Pantai Saba, Blahbatuh yang posisinya diapit dua muara sungai besar dan diperparah dengan gelombang pasang yang meratakan pantai dengan sampah.

Atas kondisi ini, Komunitas Trash Hero dan sejumlah komuntas peduli kebersihan lingkungan langsung melakukan aksi bersih. Minggu (3/12) pagi, mereka menurunkan puluhan anggotanya untuk mengmbalkan keasrian pantai.

Ketua Trash Hero Saba, Wayan Aksara saat ditemui usai aksi bersih pantai  mengatakan, kondisi ini sudah terjadi sejak sepekan terakhir. Menurutnya, kondisi ini disebabkan oleh angin barat, yang puncaknya terjadi pada November-Desember. Angin yang berhembus dari Benua Asia ke Australia ini menyebabkan angin yang berhembus ke Indonesia relatif besar. Tidak hanya menjadi pemicu musim hujan, tetapi juga menghanyutkan ribuan ton sampah ke wilayah Bali bagian selatan. ”Kondisi ini merupakan siklus alam dan hampir terjadi setiap tahunnya. Bahkan, sumber sampah tidak hanya berasal dari lautan Bali, tetapi dari berbagai daerah yang berdekatan dengan Bali,” ungkapnya.

Karena volume sampahnya relatif banyak, pembersihan tak bisa dilakukan secara optimal. Terlebih, materi sampah sebagian besar batang kayu besar yang hanya bisa dilakukan dengan alat berat, kami akan berkoordinasi dengan instansi terkaiat untuk bantuan alat berat,: terangnya.

Anggota DPRD Bali, I Nyoman Parta  yang juga selalu aktif  ambil bagian dalam aksi ini mengatakan, salah satu penyebab luapan sampah ini akibat ulah manusia yang masih membuang sampah sembarangan.  Pihaknya sangat menyesalkan budaya membuang sampah sembarangan yang dilakukan masyarakat. “Budaya salah ini, adalah   salah satu faktor membludaknya sampah di kawasan pantai. Budaya inilah yang harus segera dirubah,” ujarnya.

Terkait adanya sampah berupa dahan kayu besar, diduga akibat hujan yang mengakibatkan terjadi pohon tumbang dan terseret ke lautan. Untuk itu pihaknya mengharapkan instansi terkait segera menyikapi hal ini dengan mengirimkan alat berat. Sebab, sampah seperti itu hanya bisa dievakuasi dengan alat berat.

Secara terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar Kujus Pawitra mengatakan, membludaknya sampah di pantai ini memang merupakan sampah kiriman dan terjadi setiap tahunnya. Namun syukurnya untuk kawsan Gianyar tak separah daerah lainnya. Pihaknya pun mengharapkan seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam menjaga kebersihan pantai. “Pantai adalah kawasan suci, yang juga menjadi tempat  kegiatan agama. Kami mengharapkan kesadaran seluruh masyarakat untuk ikut menjaga kebersihannya," teranngnya

Mengatasi kondisi ini, pihaknya juga menurunkan tim evakuasi untuk mengevakuasi sampah yang telah dikumpulkan dari aksi bersih pantai itu. Syukurnya,  komunikasi pemerintah  dengan penggiat lingkungan sangat bagus. Bahkan, saat digelar aksi bersih pantai, pihak DLH selalu siaga sebuah truk sampah dan tak jarang menugaskan petugas kebersihan. “Secara rutin kami bersama-sama   turun ke pesisir untuk mengedukasi masyarakat terkait kebesihan pantai. Meskipun masih banyak ada kendala, solusi untuk mengatasi permasalahan sampah kiriman akan terus kita kaji,” tegasnya.