Parama Satya Budaya dan Satya Citra Kara untuk Tiga Seniman | Bali Tribune
Diposting : 2 February 2018 20:38
Redaksi - Bali Tribune
SERAHKAN - Bupati Agung Bharata serahkan penghargaan seni kepada tokoh seniman Alm.Tjokorda Gde Rai, Alm. Anak Agung Gde Ngurah Mandera, dan I Ketut Budiana.

BALI TRIBUNE - Tiga tokoh seniman Gianyar dianugerahi penghargaan tertinggi di bidang seni, yaitu Penghargaan Parama Satya Budaya dan Parama Satya Citra Kara. Penghargaan diserahkan oleh Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata pada tokoh seniman Alm.Tjokorda Gde Rai, Alm. Anak Agung Gde Ngurah Mandera dan I Ketut Budiana, di Balai Budaya Gianyar, Rabu (31/1) malam.

Penghargaan Parama Satya Budaya dan Parama Satya Citra Kara adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemkab Gianyar kepada tokoh seniman, pelaku seni dan masyarakat yang layak diberikan penghargaan sesuai kriteria yang telah ditetapkan.  Seperti ditegaskan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar IGN Wijana, penghargaan yang diberikan pada ketiga tokoh seniman tersebut telah diawali dengan pengamatan, diskusi para ahli budaya dan kajian akademis yang dipandang patut dan layak diberikan penghargaan tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan verifikasi oleh Dinas Kebudayaan untuk ditetapkan melalui SK Bupati Gianyar.
Selain verifikasi data juga dilakukan kunjungan lapangan untuk menverifikasi dan melengkapi administrasi calon penerima penghargaan yang  telah dilakukan pada bulan Desember 2017 dan Januari 2018. Dari proses tersebutlah dikeluarkan SK Bupati Gianyar Nomor 336/E-01/HK/2018 tentang Penetapan Penerima Penghargaan Parama satya Budaya dan Parama Satya Citra Kara tahun 2018.

Ngurah Wijana menambahkan, untuk tahun 2018 ketiga tokoh yang yang diusulkan tersebut meraih penghargaan katagori maestro yang terdiri dari Penghargaan Parama Satya Budaya  untuk Alm. Tjokorda Gde Rai dari Puri Agung Peliatan karena ketokohannya di bidang pembina seni dan budaya. Penghargaan yang sama juga diberikan kepada Alm. Anak Agung Gde Ngurah Mandera dari Puri Kaleran Peliatan, atas kiprahnya di bidang seni tari dan karawitan. Sedangkan Penghargaan Parama Satya Citra Kara diberikan kepada I Ketut Budiana asal Padang Tegal Kelod, Ubud. Beliau adalah tokoh seniman di bidang seni rupa.

Ketiga tokoh ini telah melewati kriteria yang telah ditetapkan seperti telah berkontribusi terhadap penggalian, pelestarian, pengembangan dan pembinaan terhadap seni budaya secara berkelanjutan. Memiliki prestasi yang luar biasa dibuktikan dengan hasil karya cipta maupun gagasan yang diakui oleh masyarakat. Mereka memiliki kompetensi atau keahlian di bidang seni maupun budaya.
Salah satu penerima penghargaan, I Ketut Budiana seusai menerima penghargaan mengucapkan rasa terima kasih pada Bupati Gianyar atas perhatiannya yang besar terhadap seni dan budaya di Kabupaten Gianyar. Sebagai seorang seniman, Ketut Budiana menyadari Pemkab Gianyar telah memberikan cukup ruang dan wadah bagi mereka untuk berkreasi, salah satunya adalah pada HUT kota Gianyar melalui parade budaya, pentas seni kolosal maupun parade gong kebyar. I Ketut Budiana adalah seniman rupa Bali yang dikenal memiliki kemampuan hampir di semua bidang seni. Mulai dari seni lukis, seni patung, arsitektur, pahat bahkan membuat pratima. Karyanya banyak dikoleksi museum di dalam maupun luar negeri. 

Bupati Gianyar A.A Gde Agung Bharata berharap agar pemberian penghargaan ini mampu menginspirasi dan membangkitkan semangat pengabdian para tokoh serta generasi muda Gianyar untuk memajukan dan meningkatkan kejayaan seni dan budaya sebagai warisan pusaka Bali dan bangsa Indonesia.