Pasar Metra Ditutup hingga Waktu yang Belum Ditentukan | Bali Tribune
Diposting : 23 March 2020 08:06
Agung Samudra - Bali Tribune
Bali Tribune/ DITUTUP – Kondisi Pasar Metra di Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Bangli, Minggu (22/3).
Balitribune.co.id | Bangli - Untuk mencegah penyebaran virus Corona, berbagai langkah dilakukan salah satunya menutup aktifitas pasar. Salah satu pasar yang sudah tutup yakni Pasar Metra di Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku. Penutupan pasar mulai Minggu (22/3). Batas waktu penutupan belum dapat dipastikan. Di sisi lain, di sejumlah wilayah mulai melakukan penyemprotan disinfektan secara mandiri .
 
Perbekel Yangapi I Wayan Edi Korniawan saat dikonfirmasi terkait penutupan aktifitas Pasar Metro mengatakan penutupan pasar sebagai langkah pencegahan menyebarnya virus Corona. Pasar sebagai tempat berlangsungnya transaksi jual beli memang selalu ramai, apalagi  aktivitas di Pasar Metra tidak hanya orang lokal saja, namun banyak pedagang dari luar kabupaten seperti Karangasem. “Penutupan pasar mengacu hasil rapat dengan melibatkan pengelola pasar, aparat desa hingga kepala lingkungan  untuk penutupan juga berlaku untuk pasar senggol,” sebutnya.
 
Wayan Edi menyebutkan, penutupan pasar memang berimbas pada perekonomian masyarakat, namun langkah ini demi keselamatan bersama. Disinggung terkait pemenuhunan kebutuhan masyarakat lantaran pasar ditutup, kata Wayan Edi masih ada warung-warung kecil yang tetap buka. “Masyarakat masih bisa berbelanja di warung, dalam hal ini yang tutup adalah aktivitas di pasar saja mengingat melibatkan orang dalam jumlah banyak dan tidak hanya warga kami namun banyak juga dari daerah tetangga,” ungkapnya.
 
Wayan Edi mengatakan penutupan pasar dilakukan hingga waktu yang belum ditentukan. Di lain pihak, banjar hingga desa mulai melakukan langkah antisipasi dengan melakukan penyemprotan disinfektan hingga ke rumah-rumah/pekarangan warga. Seperti yang dilakukan di Banjar Penarukan, Desa Peninjoan, Kecamatan Tembuku, ada pula Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli. 
 
Kepala BPBD Bangli yang juga warga Desa Tamanbali I Ketut Gede Wiredana mengatakan penyemprotan disinfektan dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Dalam pelaksanakan melibatkan pelacang hingga seka truna di masing-masing banjar. “Untuk penyemprotan, masyarakat membuat cairan sendiri dengan memanfaatkan beberapa bahan seperti cairan pembersih lantai, cairan pemutih dan air,” sebutnya.
 
Penyemprotan di masing-masing pekarangan mulai dilakukan sejak Minggu pagi. Setidaknya ada ratusan pekarangan yang harus di semprot mengingat Desa Tamanbali terdiri dari 9 banjar dinas yang meliputi Banjar Pande, Gaga, Layon, Teruna, Puri, Sidawa, Sema, Dadia, Prasanghyang.