Pasar Terapung Tak Sesuai Kultur Bali | Bali Tribune
Diposting : 1 October 2016 09:47
I Wayan Sudarsana - Bali Tribune
pasar
Pasar terapung yang digagas Pemkot Denpasar di Taman Pancing, Pemogan, Denpasar. (inzert: AA Gede Widiada)

Denpasar, Bali Tribune

Pasar terapung yang digagas Pemkot Denpasar dalam mewujudkan program kali bersih mendapat kritikan pedas dari jajaran anggota DPRD Denpasar. Dewan menilai program tersebut tidak melalui kajian matang sehingga hanya manis diucapkan namun sulit dalam pelaksanaan.

Dewan juga menilai program pasar terapung di Kawasan Taman Pancing, Pemogan, Denpasar, itu tidak sesuai dengan kultur masyarakat Bali. “Bali, khususnya Denpasar berbeda dengan di Kalimantan dan Sulawesi yang memang menggunakan sungai sebagai tranportasi. Sementara ini hanya akan menjadi program yang manis sehari,” kata anggota DPRD Denpasar, AA Gede Widiada, ditemui di Denpasar, Jumat (30/9).

Pihaknya sangat mengapresiasi ide Pemkot Denpasar untuk mewujudkan kali bersih. Langkah pemerintah melakukan penataan sungai dengan baik juga merupakan program yang bagus. Hanya saja, Pemkot harus tetap memikirkan dengan matang program-program pendukung kali bersih tersebut. “Eksekusinya seperti apa, itu yang harus dipikirkan dengan matang. Ada kajian untung ruginya. Kalau banyak ruginya buat apa program itu dijalankan,” ujar politisi Partai Nasdem ini.

Penglingsir Puri Peguyangan ini pun menyarankan, sebaiknya lokasi yang rencananya digunakan sebagai pasar terapung itu digunakan untuk rekreasi mancing seperti namanya, Taman Pancing. Jadi, pemerintah cukup menyediakan sarana pendukung mancing di kawasan itu. “Lebih baik dijadikan ajang mancing saja. Seperti di Tukad Tagtag itu bagus. Intinya, jangan sampai buat program tapi hanya jadi produk gagal,” kata Widiada.

Kritikan terhadap rencana program pasar terapung ini juga disampaikan oleh Ketua Fraksi Demokrat DPRD Denpasar, AA Susrutha Ngurah Putra. “Logikanya harus diperjelas. Kalau pasar terapung, tujuan marketnya untuk siapa? Lingkungan di Bali sini tidak biasa dengan tranportasi air. Selain itu pedagang juga sedikit. satu pedagang hanya menjual lima ikat kangkung dan beberapa buah saja. Ini kan ruginya banyak,” ujar politisi asal Gerenceng ini.

Seperti diketahui, Pemerintah Kota Denpasar terus melakukan upaya meningkatkan kebersihan aliran sungai di Kota Denpasar dengan menggelar pasar terapung di bantaran sungai (Tukad) Badung tepatnya di kawasan Jalan Taman Pancing, Desa Pemogan Denpasar. Selain untuk mewujudkan program kali bersih, pasar terapung ini juga untuk menciptakan tempat wisata rekreasi alternative baru di Kota Denpasar.

Pasar terapung ini direncanakan dilaksanakan secara berkelanjutan, pagi maupun sore hari. “Kami akan memberikan bantuan perahu dan modal usaha kepada masyarakat yang ingin berjualan di pasar terapung ini,” ujar Walikota Denpasar, Rai Mantra. Kepala Desa Pemogan, Komang Wiryanata, menambahkan, untuk mewujudkan pasar terapung ini, akan dibangun beberapa fasilitas publik di kawasan Taman Pancing.