Pasca Bom Bunuh Diri di Sibolga, Polisi Tangkap 2 Teroris | Bali Tribune
Diposting : 14 March 2019 17:57
habit - Bali Tribune
Bali Tribune/kpc Susana di tempat kejadian perkara (TKP)

Sibolga | Bali Tribune.co.id – Pasca penangkapan terduga teroris Husain dan bom bunuh diri istri dan anaknya, Tim Densus 88 Anti-teror Polri menangkap dua orang terduga teroris lagi yakni AK alias Ameng dan P atau Ogel. Keduanya ditangkap di Sibolga, Selasa (12/3/2019).

"Dari hasil pengembangan Saudara AH, aparat Densus dan Polda mengamankan juga laki-laki bernama AK alias Ameng," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, dalam konferensi pers di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/3/2019).

Dedi menjelaskan, AK berperan menyumbang dana sebesar Rp 15 juta untuk membeli kebutuhan perakitan bom. Dari AK, polisi menyita satu buah bom rompi yang berisi 10 buah bom elbow, dan satu kardus berisi bahan peledak yang masih dalam proses identifikasi. Sementara itu, terduga teroris berinisial P atau Ogel berperan dalam proses perencanaan dan menyimpan logistik.

"Yang bersangkutan (P) berperan juga ikut aktif dalam merencanakan amaliyah yang akan dilakukan oleh AH dan dua temannya tersebut. Kemudian perannya juga menyimpan bahan-bahan peledak yang akan digunakan oleh tersangka AH," kata Dedi.

Dedi menyebutkan, pihak kepolisian masih terus mendalami kasus tersebut. AH diduga tergabung dalam jaringan yang berafiliasi dengan ISIS. Penangkapannya merupakan pengembangan dari penangkapan seorang terduga teroris di Lampung, Sabtu (9/3/2019).

Polri memastikan yang meledakan diri di kediaman terduga teroris Husain alias Abu Hamzah di Sibolga, Sumatera Utara, Rabu (13/3/2019) dinihari adalah istri serta anak Husain. Sebelumnya, Husain ditangkap aparat kepolisian di Sibolga, Selasa (12/3/2019).

"Dapat dipastikan yang berada di kamar saat meledakkan diri ibu dan seorang anak kecil berusia 2 tahun lebih," ujar Dedi Prasetyo.

Dedi menuturkan, tim di lapangan sangat berhati-hati untuk melakukan proses evakuasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). TKP, kata dia, masih belum steril dari ancaman ledakan. "Saat ini tim berhati-hati untuk olah TKP dan evakuasi tubuh-tubuhnya," terangnya.

Istri dan anak dari terduga teroris diduga meledakkan diri pada Rabu dinihari, sekitar pukul 01.30 WIB. Polisi sebelumnya melakukan upaya negosiasi agar istri beserta anak di rumah terduga pelaku menyerahkan diri. Selasa sore, ledakan terdengar dari salah satu rumah warga di Jalan Cendrawasih tepatnya di depan Masjid Al Mukhlisin, Kota Sibolga, Sumatera Utara. zar