Pawai Budaya Atraksi Libatkan Wisatawan Asing | Bali Tribune
Diposting : 29 August 2018 00:51
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
PENUTUPAN - Pawai budaya menjelang penutupan SVF 2018
BALI TRIBUNE - Pawai budaya menjelang penutupan Boost Sanur Village Festival (SVF) 2018 diikuti sekitar 1.000 warga dan seniman yang melakukan pawai dari Jalan Danau Tamblingan menuju lokasi festival di Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar, Minggu (26/8).
 
Selain warga, juga terdapat wisatawan asing yang dengan sukarela berpartisipasi saat pawai dengan mengenakan pakaian adat Bali. Diawali dengan marching band SMP Wisata, wakil dari Yayasan Pembangunan Sanur, Desa Sanur Kaja, Desa Sanur Kauh, Kelurahan Sanur, 27 banjar, dan lima tim gabungan industri pariwisata mengikuti pawai hingga panggung kehormatan di Pantai Matahari Terbit.  
 
Pawai budaya yang melibatkan ribuan orang ini menjadi pusat perhatian para wisatawan saat berlibur di Sanur, Denpasar. Usai pawai, seluruh rangkaian kegiatan SVF tahun ini telah berakhir dan ditutup secara resmi oleh Wakil Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara ditandai dengan pemukulan gong.
 
Festival yang berlangsung 22-26 Agustus 2018 ini mampu menarik ribuan pengunjung per harinya. "Saya berharap festival yang digelar Yayasan Pembangunan Sanur ini dijaga, berkelanjutan, dan ditingkatkan kontennya untuk melestarikan seni budaya, mengembangkan potensi wilayah, dan mendorong ekonomi kreatif yang menyejahterakan," ucap Jaya Negara.
 
Ketua Umum Boost SVF 2018, Ida Bagus Gede Sidharta Putra yang akrab disapa Gusde mengatakan selama lima hari festival telah digelar berbagai kegiatan diantaranya dari sport, lingkungan, seni budaya, hiburan, kuliner, pameran produk UMKM, edukasi kebencanaan, diskusi pariwisata, dan dialog budaya. 
 
"Kami berharap spirit dari tema Mandala Giri memberikan kesadaran bersama bahwa peristiwa erupsi Gunung Agung telah menggugah rasa senasib sepenanggungan dan membuat berbagai pihak dituntut untuk memberikan perhatian, menjaga, dan melestarikan gunung serta lingkungannya,” cetus Gusde.
 
Sebanyak 13 kali penyelenggaraan festival sejak 2006, lanjut Gusde, dinilai memberikan sumbangsih promosi pariwisata yang bermuara kepada peningkatan angka kunjungan wisatawan. Selain itu tentu mendorong semakin banyak muncul ide dan inovasi serta upaya kreatif terkait konten festival.
 
"Keterlibatan warga Sanur dan sekitarnya untuk mendukung festival ini telah menghasilkan komitmen bersama menjaga destinasi pinggir pantai itu agar tetap indah, bersih, nyaman, tertib, dan aman," terangnya.
 
Pihaknya pun akan melakukan evaluasi secera menyeluruh dari pelaksanaan festival dan mendengar masukan berbagai pihak untuk penyempurnaan festival di masa mendatang. Sanur akan terus melakukan upaya pengembangan layanan digital untuk semakin memudahkan dan memberikan kenyamanan bagi warga dan wisatawan.