Balitribune.co.id | Bangli - Pemerintah daerah mengucurkan anggaran miliaran rupiah untuk kegiatan renovasi pasar Kayuambua, Kecamatan Susut. Proses pengerjaan telah kelar pada bulan Desember tahun kemarin. Namun untuk pemanfaatan Ruko bagi pedagang, pemerintah daerah masih menunggu penilian harga sewa dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Singaraja.
Hal tersebut diungkapkan bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta saat dikonfirmasi prihal pemanfaatn ruko pasar Kayuambua, Selasa (24/1/2023). Renovasi dilakukan adalah sebagai bentuk penataan pasar. Sebagai sentra ekonomi masyarakat kondisi pasar harus tertata dengan baik. ”Melihat kondisi ruko memang sudah sudah tidak layak ditempati pedagang, beberapa bagian bangunan ruko sudah pada rusak,” ujarnya.
Kata Bupati Sedana Arta untuk penataan dan renovasi ruko pemerintah alokasikan anggaran miliaran rupiah. Renovasi 27 unit Ruko sudah kelar dan untuk pemanfaatanya bagi pedagang masih menungggu penilian untuk harga sewa dariKPKNL. Dari harga sewa yang ditetapkan KPKNL merupakan harga terendah untuk harga sewa, bisa saja harga sewa diatas harga yang ditetapkan KPKNL. ”Kalau sebelumnya untuk pemanfaatan ruko setiap pedagang yang berjualan dikenakan retribusi, otomatsi kalau tidak berjualan tidak bayar retribusi, untuk harga sewa dihitung per tahun,” ungkapnya.
Pemberalkukan harga sewa nantinya akan diterapkan di seluruh pasar yang bernaung di bawah pemda, seperti pasar Singamandawa, Kintamani dan Pasar Kidul Bangli. Disinggung untuk kelanjutan penataan pasar kayuambua sendiri, kata Sedana Arta akan dilanjutkan tahun depan. Penataan menyasar areal dalam pasar Kayuambua dan arela pasar hewan Kayuambua.
