Pemudik Harus Antre Beberapa Jam | Bali Tribune
Diposting : 22 June 2017 18:25
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
antrean
ANTREAN – Suasana antrean pemudik pada H-4 Lebaran mencapai 1 km hingga mengekor di depan Kantor Lurah Gilimanuk.

BALI TRIBUNE - Memasuki H-4 Lebaran, Rabu (21/6), jumlah pemudik yang meninggalkan Pulau Dewata semakin meningkat. Terbukti anteran kendaraan kembali terjadi sejak Selasa (20/6) malam hingga Rabu pagi. Akibat menumpuknya kendaraan yang masuk loket tiket Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, ekor antrean pemudik menggunakan kendaraan bermotor dini hari kemarin mencapai hampir 1 km hingga di depan Kantor Lurah Gilimanuk.

Kemacetan tersebut menyebabkan pemudik harus tertahan ditengah antrean hingga beberapa jam. Memasuki siang hari antrean pemudik semakin lengang. Sama seperti hari sebelumnya, kecenderungan pemudik yang memilih melakukan perjalanan saat menjelang malam hari mengakibatkan antrean kembali terjadi dimalam hari hingga pagi hari.

Suharman, pedagang makanan di Sesetan, asal Jember, Jawa Timur bersama pemudik lain yang terjebak di tengah antrean kendaraan roda dua mengaku memang sengaja memilih berangkat setelah berbuka puasa agar tidak panas. Ia berangkat bersama istri dan anak yang masih kecil mengaku tiba di Gilimanuk dari pukul 04.00 Wita dan sempat mengatre beberapa jam hingga bisa masuk pelabuhan.

Data dari PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk jumlah kapal penyeberangan yang dioperasikan pada H-5 Lebaran sebanyak 37 unit. General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banyuwangi, Elvi Yoza ditemui di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk Rabu siang mengaku pihaknya sejak beberapa hari telah melaksanakan berbagai persiapan baik didalam areal kawasan pelabuhan maupun diluar pelabuhan termasuk dikapal untuk mengantisipasi kepadatan penggunan jasa penyeberangan dan puncak arus mudik.

Pihaknya juga membenarkan sempat terjadi kepadatan pemudik yang akan memasuki Pelabuhan Penyeberangan Ketapang sejak Selasa dini hari dan pihaknya berusaha secara operasional agar penumpukan calon penumpang tersebut bisa teratasi hingga siang. Pihaknya mengakui produksi Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk sejak Rabu lalu mengalami peningkatan dibanding hari sebelumnya atau H-6 yang mengalami peningkatan jumlah pengguna jasa hingga 10%.

Kendati pejabat BUMN ini belum berani memastikan jumlah pemudik pada puncak arus mudik yang diprediksi berlangsung dari H-3 lebaran  hari ini, namun pihaknya memprediksi pada arus mudik Lebaran tahun ini terjadi kenaikan jumlah pengguna jasa yang menyeberang dari Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk menuju Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dibandingkan arus mudik Lebaran tahun lalu.

Kepala Otoritas Pelabuhan Penyeberangan (OPP) Gilimanuk, Arief Muljato juga membenarkan sejak Selasa malam terjadi peningkatan muatan dan mulai Rabu kemarin aktiftas penyeberangan sangat padat. Menurutnya, masyarakat sudah mulai  memenage waktu keberangkatannya. Untuk mengantisipasi kepadatan arus mudik H-3 Lebaran hari ini, ia menyebut kapal Portlink VII telah didatangkan sejak Selasa lalu dan akan dijadwalkan pengoprasiannya pada hari ini. Kapal berkapasitas besar tersebut akan sanggup mengangkut ribuan pengguna jasa penyeberangan serta 120 kendaraan campuran dan 300 kendaraan roda dua. Pengoprasiannya akan dilakukan di dermaga LCM.

Irbidjemen Ops II Itwil IV Itwasum Mabes Polri, Kombes Pol Hari Nartanto ditemui di sela-sela Pengawasan Operasi Rahmadniya 2017 di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Rabu siang, menyebutkan bahwa Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk merupakan salah satu titik yang berada di jalur mudik yang menjadi atensi dan perhatian khusus di tingkat nasional. Dari hasil evaluasi yang dilaksanakan, arus mudik lebaran di Bali tahun ini berjalan lancar yang ditunjang dengan berbagai upaya perbaikan salah satunya mendatangkan kapal Portlink dan penjual tiket secara on line dijalur mudik serta rekayasa arus. Harapannya tidak terjadi lagi hambatan bagi para pemudik seperti kemacetan hingga belasan kilometer seperti yang terjadi tahun-tahun sebelumnya.

Sedangkan di tengah padatnya aktifitas Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, cuaca buruk yang terjadi di perairan Selat Bali pada Rabu siang menyebabkan pihak Syahbandar Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk melakukan penundaan pelayaran. Kepala Syahbandar Pelabuhan Gilimanuk, I Made Astika dikonfirmasi membenarkan penundaan keberangkatan kapal selama seperempat jam dari pukul 13.50 Wita karena cuaca kurang bersahabat yakni sempat turun hujan lebat yang mengakibatkan gelombang tinggi dan jarak pandang nahkoda menjadi terbatas.

Kapal kembali diperbolehkan melayani penyeberangan Jawa-Bali saat dibuka kembali ketika cuaca mendukung atau bersahabat pukul 14.05 Wita. Penundaaan tersebut menurutnya semata-mata untuk keselamatan masyarakat pengguna jasa penyeberangan sehingga menghidari hal-hal yang tidak diinginkan.