Penerapan PPKM, Pemotongan Hewan Kurban Berlangsung Dua Hari | Bali Tribune
Diposting : 18 July 2021 22:57
SAM - Bali Tribune
Bali Tribune/ Pengurus MUI Bangli, Haji Yulidar
balitribune.co.id | Bangli  - Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19 berpengaruh terhadap aktivitas warga Muslim Bangli menyambut Hari Raya Idul Adha. Dengan adanya pembatasan, proses pemotongan hewan kurban berlangsung selama dua hari. Sementara untuk menjamin kesehatan hewan kurban Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) menurunkan tim untuk memeriksa kesehatan hewan kurban.
 
Menurut Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangli Haji Yulidar, bertalian dengan pelaksanaan PPKM, pihaknya bersama pengurus telah melakukan rapat, pada intinya mengikuti imbauan pemerintah. Dengan adanya pebatasan jumlah panitia kurban yakni maksimal 30 orang, maka proses pemotongan hewan kurban dilakukan dua hari, yakni tanggal 20-21 Juli 2021 bertempat di Masjid Agung Bangli. ”Pembatasan dilakukan untuk mengindari terjadi kerumunan,” ujarnya, Minggu (18/7/2021).
 
Kata Ketua DPC PKB Bangli ini, pada situas normal jumlah panitia kurban bisa mencapai 100 orang sehingga proses potong hewan kurban hanya berlangsung sehari, yakni dimulai usai shalat Ied. “Untuk menghindari kerumunan hanya panitia dan petugas kesehatan hewan saja bisa masuk ke areal pemotongan kurban,” tegasnya. Demikian pula untuk shalat Ied juga dibatasi pesertanya.
 
Sementara untuk jumlah hewan kurban yang dipotong, Kata H Yulidar, jika mengacu data hingga hari ini (Minggu) untuk sapi sebanyak 10 ekor dan kambing 15 ekor. Untuk 1 ekor sapi dari Pemkab Bangli dan 1 ekor lagi bantuan presiden serta 8 ekor merupakan sumbangan dari warga. Sedangkan 15 ekor kambing merupakan sumbangan warga. ”Untuk sapi bantuan presiden hanya Bangli dan Negara saja yang dapat,” ungkapnya seraya mengatakan untuk pelaksanaan dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
 
Kadis PKP I Wayan Sarma saat dikonfirmasi terkait pemerksaan hewan kurban mengataan untuk memastikan hewan kurban yang dipotong tersebut layak dikonsumsi pihaknya menurunkan tim kesehatan. ”Pemeriksaan Antemortem yakni sebelum hewan disembelih dan Post Mortem setelah hewan disembelih,” ujarnya. Petugas yang diturunkan sebanyak 8 orang.
 
Disinggung aktifitas Pasar Hewan Kayuambua jelang Idul Adha, jika berkaca dari tahun sebelumnya memang ada peningkatan transaksi hingga mencapai 50 persen. ”Karena situasi PPKM tentu peningaktan tidak terlalu signifikan,” ujarnya.