Permainan Paintball Mulai Disasar Wisatawan Asing | Bali Tribune
Diposting : 24 October 2017 21:00
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
paintball
Aktivitas pengunjung saat bermain paintball di Denpasar

BALI TRIBUNE - Kalangan muda di Kota Denpasar saat ini menggemari aktivitas permainan paintball. Permainan ini mulai banyak penggemarnya dikarenakan tarifnya cukup terjangkau. Paintball yang berada di areal Gong Perdamaian Kesiman Kertalangu Denpasar ini merupakan lokasi favorit karena menawarkan paket game yang cukup terjangkau.

Manager Marketing Gong Bali Paintball,  Diky Wibawa mengungkapkan jika lokasi paintball ini terletak di destinasi wisata yang sudah cukup dikenal oleh wisatawan. Bahkan permainan paintball ini bukanlah permainan yang susah dan mahal. Karena selama ini jika ingin bermain paintball, biasanya masyarakat harus mendatangi tempat yang cukup jauh dan tentunya dengan biaya yang lumayan mahal.

Menurut Diky, permainan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, meskipun belum pernah melakukan permainan tersebut sebelumnya. Sebelum melakukan aktivitas tembak-tembakan ibaratnya seperti tentara yang sedang berperang, peserta terlebih dahulu akan mendapatkan penjelasan.

"Yang ingin merasakan keseruan dari permainan paintball di areal seluas 30x60 meter ini, wisatawan maupun masyarakat lokal bisa datang bersama rombongan, minimal enam orang atau maksimal 20 orang," katanya beberapa waktu lalu.

Untuk mengikuti kegiatan ini wisatawan/peserta akan diberikan seragam perang dan penutup dada yang berbeda. "Hal ini supaya bisa membedakan mana kelompok lawan dan mana kelompok kawan," jelas Diky.

Setelah mengenakan seragam, peserta mulai memegang senjata, dan diberikan penjelasan mengenai aturan memakai kelengkapan seragam hingga pelindung kepala, jarak menembak yang baik serta aturan permainan.

Dikatakan Diky dalam permainan tersebut, kedua tim harus saling menyerang dan menembakkan senjata dengan peluru yang terbuat dari cat. "Disinilah keseruannya, karena peluru yang terbuat dari cat yang dibentuk seperti kelereng ini akan pecah ketika mengenai lawan," imbuhnya.

Saat berlangsungnya permainan, peserta tidak boleh membuka penutup wajah di medan perang. Karena sangat fatal akibatnya jika sembarangan membuka penutup wajah. Apabila ada peluru nyasar yang mengenai bagian wajah terutama bagian mata. Selain masyarakat lokal, permainan ini menyasar wisatawan asing yang berlibur di Bali, khususnya wisatawan asing seperti Australia, Eropa dan Asia.Kalangan muda di Kota Denpasar saat ini menggemari aktivitas permainan paintball. Permainan ini mulai banyak penggemarnya dikarenakan tarifnya cukup terjangkau. Paintball yang berada di areal Gong Perdamaian Kesiman Kertalangu Denpasar ini merupakan lokasi favorit karena menawarkan paket game yang cukup terjangkau.

Manager Marketing Gong Bali Paintball,  Diky Wibawa mengungkapkan jika lokasi paintball ini terletak di destinasi wisata yang sudah cukup dikenal oleh wisatawan. Bahkan permainan paintball ini bukanlah permainan yang susah dan mahal. Karena selama ini jika ingin bermain paintball, biasanya masyarakat harus mendatangi tempat yang cukup jauh dan tentunya dengan biaya yang lumayan mahal.

Menurut Diky, permainan ini bisa dilakukan oleh siapa saja, meskipun belum pernah melakukan permainan tersebut sebelumnya. Sebelum melakukan aktivitas tembak-tembakan ibaratnya seperti tentara yang sedang berperang, peserta terlebih dahulu akan mendapatkan penjelasan.

"Yang ingin merasakan keseruan dari permainan paintball di areal seluas 30x60 meter ini, wisatawan maupun masyarakat lokal bisa datang bersama rombongan, minimal enam orang atau maksimal 20 orang," katanya beberapa waktu lalu.

Untuk mengikuti kegiatan ini wisatawan/peserta akan diberikan seragam perang dan penutup dada yang berbeda. "Hal ini supaya bisa membedakan mana kelompok lawan dan mana kelompok kawan," jelas Diky.

Setelah mengenakan seragam, peserta mulai memegang senjata, dan diberikan penjelasan mengenai aturan memakai kelengkapan seragam hingga pelindung kepala, jarak menembak yang baik serta aturan permainan.

Dikatakan Diky dalam permainan tersebut, kedua tim harus saling menyerang dan menembakkan senjata dengan peluru yang terbuat dari cat. "Disinilah keseruannya, karena peluru yang terbuat dari cat yang dibentuk seperti kelereng ini akan pecah ketika mengenai lawan," imbuhnya.

Saat berlangsungnya permainan, peserta tidak boleh membuka penutup wajah di medan perang. Karena sangat fatal akibatnya jika sembarangan membuka penutup wajah. Apabila ada peluru nyasar yang mengenai bagian wajah terutama bagian mata. Selain masyarakat lokal, permainan ini menyasar wisatawan asing yang berlibur di Bali, khususnya wisatawan asing seperti Australia, Eropa dan Asia.