PLN Pastikan, Penyebab Listrik Mati di Nusa Penida karena Gangguan Tokek | Bali Tribune
Diposting : 6 December 2018 00:44
Ketut sugiana - Bali Tribune
JELASKAN - PLN Bali Timur jelaskan penyebab gangguan listrik di Nusa Penida.
 
BALI TRIBUNE - Terkait seringnya terjadi gangguan listrik di kawasan Nusa Penida diakui karena persoalan non teknis. Yang menyebabkan seringnya terjadinya listrik mati mendadak karena disebabkan faktor gangguan binatang seperti tokek, tupai, ular, kucing dan sejenisnya yang sering menjadi faktor matinya aliran listrik mendadak di Nusa Penida. 
 
Hal itu ditegaskan Ansats  Manager UP3 PLN Bali Timur saat bertemu media baru-baru ini.  Namun dirinya juga mengharapkan masyarakat ikut proaktif melaporkan segera kondisi gangguan yang terjadi,disamping medan yang luas di Nusa Penida. Sementara itu secara umum kini PLN melakukan penguatan sistem kelistrikan di Bali menjadi fokus utama PLN menjelang tahun 2019. Upaya peningkatan keandalan terus dilakukan baik dari sisi pembangkit, transmisi hingga distribusi. Hal tersebut telah dilakukan oleh PLN baik dengan pemeliharaan maupun penambahan jaringan.
 
Khusus di sisi pembangkitan, peningkatan keandalan terus dilakukan melalui pemeliharaan mesin-mesin pembangkit secara berkala. Pemeliharaan juga diatur secara bertahap agar pembangkit-pembangkit besar tidak keluar sistem secara bersamaan.  Untuk saat ini, sedang dilakukan pemeliharaan tiga unit mesin pembangkit di PLTU Celukan Bawang secara bergantian sampai dengan 4 Januari 2019.
 
Pemeliharaan ini akan mempengaruhi pasokan listrik di wilayah Bali. “Kami mohon kerjasama seluruh masyarakat untuk mengurangi pemakaian listrik 10 hingga 20 persen terutama pada jam beban puncak (18.00-22.00 Wita),” imbau Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Unit Induk Distribusi Bali Handoko.
 
Mengurangi pemakaian listrik dapat dilakukan dengan cara menyalakan lampu secukupnya, matikan peralatan listrik yang tidak digunakan, gunakan peralatan elektronik berdaya besar (setrika, mesin cuci, rice cooker, hairdryer, microwave, dll) di pagi hari. “Menghindari terjadinya pemadaman bergilir, kami harap masyarakat dapat berhemat,” harap Handoko.