Purnama Kedasa Diharapkan Wujudkan Sanur Bebas Covid-19, Bangkitkan Sosial Budaya dan Perekonomian | Bali Tribune
Diposting : 28 March 2021 18:39
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
Bali Tribune / Ida Bagus Gede Sidharta Putra

balitribune.co.id | Denpasar – Masyarakat Desa Sanur, Kota Denpasar yang sebagian besar mata pencahariannya di industri pariwisata berharap pemerintah pusat benar-benar akan membuka pintu pariwisata internasional pada Juni atau Juli 2021 mendatang. Pasalnya, berbagai persiapan telah dilakukan untuk menyambut dibukanya kembali pariwisata Bali bagi kunjungan wisatawan asing.

Salah satunya adalah program vaksinasi bagi warga Sanur yang menjadikan kawasan ini sebagai zona bebas Covid-19, pemberlakuan protokol kesehatan berbasis CHSE atau kebersihan, kesehatan, keamanan dan lingkungan di wilayah ini. 

Hal tersebut diungkapkan Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS), Ida Bagus Gede Sidharta Putra saat Pioadalan di Pura Indra Giri bertempat di YPS pada Purnama Kedasa, Minggu (28/3).

Seperti diketahui, pemerintah menjadikan Sanur sebagai zona hijau atau aman dari Covid-19. Sehingga Sanur yang menjadi salah satu destinasi internasional akan menjadi kawasan yang aman dari Covid-19. Pria yang akrab disapa Gusde mengatakan, di Sanur sekarang ini terdapat 20 ribuan orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19. Dalam sehari terdapat 1.000 hingga 4 ribuan orang warga Sanur yang divaksin. Ia menegaskan bahwa jadwal untuk vaksinasi di desa ini telah diatur supaya tidak terjadi kerumunan. Sehingga 2 minggu ke depan, seluruh warga Sanur yang berada di zona bebas Covid-19 ini telah disuntik vaksin. 

Berdasarkan data, penduduk Sanur sekitar 30 ribuan orang, tetapi yang potensial untuk divaksin Covid-19 sekitar 25 ribuan orang termasuk masyarakatnya dan juga pekerja di pariwisata. "Walaupun KTP luar, tapi bekerja di Sanur tetap bisa diterima vaksin, meskipun bule tapi punya KITAS di Sanur bisa divaksin. Siapapun yang tinggal di Sanur akan divaksin setelah itu baru kemudian vaksinasi di desa penyangga seperti Renon, Kesiman, Serangan. Tapi pada intinya seluruh Bali akan green zone begitu penduduknya telah divaksin," kata Gusde yang juga Ketua PHRI Denpasar.

Ia menyampaikan terimakasih kepada pemerintah pusat yang telah memprioritaskan Bali agar segera menjadi zona hijau atau bebas dari Covid-19 melalui program vaksinasi. Pihaknya sebagai pelaku pariwisata di Bali sangat berharap pemerintah akan benar-benar membuka pariwisata Bali untuk kunjungan internasional pada Juni atau Juli 2021 dan tidak diundur lagi. 

"Karena sudah satu tahun tidak menjalani kehidupan normal (imbas pandemi) dan tidak mendapatkan pemasukan, begitupun para pekerja melakukan pekerjaannya tidak normal karena jam kerja dipotong. Dengan dibukanya pintu pariwisata internasional,  kehidupan sosial budaya dapat berjalan kembali bukan hanya untuk perekonomian saja," harapnya.

Menurutnya, pariwisata Bali untuk kunjungan turis asing harus dibuka, jangan ditunda-tunda karena pengusaha sudah setahun tidak mendapatkan penghasilan. "Jika ini tidak segera dilakukan, takutnya ada bom kedua yaitu pengusaha Bali yang mulai melepas aset-asetnya. Tentu kondisi ini akan melemahkan posisi pengusaha Bali. Sehingga protokol kesehatan dan CHSE harus terus didisiplinkan. Jalur ini yang harus kita ikuti dulu sesuai koridor," tandasnya.

Lebih lanjut Gusde mengatakan, momen Piodalan di Pura Indra Giri Sanur ini diharapkan dapat membersihkan bumi, kawasan Sanur khususnya dari pandemi. Usai Sasih Kedasa diharapkan pandemi dan hal-hal yang mengganggu kehidupan masyarakat dapat dibersihkan melalui Niskala. Piodalan di Pura Indra Giri YPS Sanur menjadi harapan agar pandemi "kedas" atau bersih. Sehingga masyarakat tidak dilanda wabah yang mengganggu kehidupan, dengan demikian segala aktivitas ekonomi dapat berjalan lancar.

Pura Indra Giri ini telah selesai dipugar, keberadaanya bagi masyarakat Sanur sangat penting dan memiliki makna spiritual yang sangat dalam. "YPS adalah pemersatu masyarakat Sanur secara Sekala atau di dunia nyata. Pura ini kami pugar menjelang akhir kepengurusan sebagai Pengurus YPS periode 2010-2015. Karena berbagai tugas, saya diperpanjang menjadi pengurus YPS hingga sekarang. Usai pemugaran fisik, kami telah melakukan Upakara Ngeruak, Melaspas Mendem Pedagingan dan pada Purnama Kedasa ini Piodalan dihadiri Penglingsir masyarakat Sanur," beber Gusde. 

Keberadaan Pura ini diharapkan tetap menyatukan masyarakat Sanur, apalagi ditengah pandemi ini setelah Sasih Kedasa semuanya "kedas". Sehingga upaya untuk menjadikan Sanur Green Zone Covid-19 atau wilayah yang bebas dari Covid-19 dapat terwujud. "Mari kita berupaya dengan baik agar upaya untuk menangani pandemi ini dapat berjalan sesuai harapan. Pada Purnama Kedasa ini Piodalan juga berlangsung di Pura yang ada di unit-unit usaha YPS," imbuhnya.