Putri Bali Gulung Juara Bertahan | Bali Tribune
Diposting : 20 September 2016 15:46
Djoko Purnomo - Bali Tribune
olahraga
DIKAWAL KETAT - Pebasket Bali Regita yang juga sebagai play maker (tengah) dikawal ketat dua pemain Kaltim dalam duel yang dimenangkan Bali, kemarin.

Bandung, Bali Tribune

Tim basket putri Bali mengawali langkahnya di kancah Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Grup A dengan gemilang, setelah Pratitta Cita Dewi dkk menggulung juara bertahan, Kalimantan Timur (Kaltim) dengan skor meyakinkan 59-35, di GOR C-Tra Arena, Bandung, Senin (19/9).

Kemenangan laga perdana ini sesuai target kubu Bali, apalagi kekuatan Kaltim saat ini tidak seperkasa ketika mereka menjuarai PON XVIII, empat tahun silam di Riau. ‘‘Ini langkah awal yang sangat baik dan berarti bagi Bali, semoga kemenangan ini menjadi motivasi anak-anak untuk menghadapi dua laga sisa di Grup A,’’ kata Ketua Umum Pengprov Perbasi Bali, IGN Oka Darmawan yang ikut mendampingi skuat putri Bali pada laga kemarin.

Dominasi Bali memang sudah tampak sejak quarter I dimulai. Bali yang menurunkan starter Eka, Ayu, Aoijs, Regita (play maker) dan kapten tim, Prattita Citta Dewi langsung menggebrak dengan keunggulan 10-0 dalam kurun waktu lima menit. Kaltim dengan skuat utamanya seperti Yusmanari, Peni Apriani (kapten), Dahlia, Dasyinta dengan play makernya Marganita, baru bisa mendapat poin pertama di menit 6, sebelum quarter I itu ditutup anak-anak Bali dengan keunggulan 17-6.

Anak-anak asuhan Pelatih, Risdianto Roeslan ini makin tak terbendung di quarter II, dimana play maker Nirmala mulai dimainkan menggantikan posisi Regita. Sayang Nirmala yang baru pulih dari cedera ringan, belum bisa tampil maksimal, tapi Kadek Irma, Olivia dan Tricia tampil lumayan baik sehingga bisa menjaga keunggulan 33-17 hingga akhir quarter kedua.

Kaltim mencoba bangkit pada quarter III. Tim besutan Fredy Marcos Gorey ini tampil beda dengan mencoba memberikan presur tinggi lawan, sehingga sukses menambah 10 poin. Sebaliknya Prattita dkk., yang unggul kualitas sedikit lengah, sehingga hanya bisa menambah 12 poin. Tapi tambahan 12 poin itu cukup mendongkrak Bali pada quarter tiga dengan keunggulan 45-27.

Belajar dari kelengahan itu, Bali kembali tampil trengginas pada quarter terakhir (IV). Meski pada tiga menit akhir, Risdianto Roeslan mencoba menurunkan pemain pelapis seperti Madjid dan Dian, Bali akhirnya mengakhiri perlawanan Kaltim dengan skor 59-35 atau dengan keunggulan 12 bola. ‘‘Kami akui anak-anak lengah pada quarter III. Ini masalah mental karena mungkin merasa unggul jauh. Tentunya ini menjadi bahan evaluasi saya sebagai pelatih, sehingga hal demikian tak terulang lagi pada laga berikutnya,’’ tegas Risdianto Roeslan.

Selasa (20/9) pagi ini pukul 08.00 di tempat yang sama, tim putri Bali akan ditantang Papua Barat. Menghadapi Papua Barat, Risdianto Roeslan tetap optimis apalagi lawannya itu pernah dikalahkan pada laga uji coba, bahkan dengan skor cukup telak. ‘‘Bukan bermaksud sesumbar, tapi kami optimis anak-anak bisa mengatasi Papua Barat,’’ tegas mantan pelatih Jatim itu.

Di tempat terpisah, Pelatih Kaltim Fredy Marcos Gorey mengakui kekalahan timnya dengan lapang dada. ‘‘Anak-anak kami sudah tampil maksimal. Tetapi jujur saja, saya sudah memprediksi kekalahan ini karena Bali memang salah satu tim kuat di grup ini selain DKI Jakarta,’’ kata Fredy. ‘‘Kekalahan ini bukan akhir segalanya buat kami, anak-anak masih punya peluang lolos ke delapan besar, setidaknya keluar dari jalur peringkat tiga terbaik,’’ pungkasnya.