Rai Paparkan Tujuh Strategi Andalan Pariwisata Badung | Bali Tribune
Diposting : 6 February 2019 22:25
Djoko Moeljono - Bali Tribune
Bali Tribune/ BADUNG -- Ketua BPC PHRI Kabupaten Badung, IGA Rai Suryawijaya, SE., MBA., (tengah) memaparkan 7 strategi andalan pariwisata Kabupaten Badung.
Bali Tribune, Mangupura - Ketua Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Agung Rai Suryawijaya, SE., MBA., memaparkan 7 strategi andalan pariwisata Kabupaten Badung. Yaitu, quality tourism, Badung connectivity, act local think global, integrated system, community based tourism, sustainable tourism, dan single destination, single management.
 
Ketujuh strategi andalan tersebut diharapkan dapat membawa Badung sebagai destinasi yang berkualitas serta berkelanjutan. “Pariwisata Badung senantiasa mendukung pariwisata Bali sebagai “single destination” dan sudah seyogyanya menerapkan “single management” agar dapat melakukan perencanaan, tatakelola, serta promosi secara bersamaan dan terpadu, niscaya hasil dan manfaat yang didapatkan akan lebih maksimal,” ujar Rai Suryawijaya, yang juga menjabat Ketua Badan Promosi Pariwisara Daerah (BPPD) Badung, kemarin. 
Executive Director PHRI Badung Jro Mangku Sulasa menambahkan, sinergitas yang sudah dilakukan oleh BPC PHRI Badung selama ini dengan Pemda Badung dan pihak lain adalah memberikan sosialisasi Sapta Pesona, pengawasan dan pembinaan perijinan, serta menyalurkan sertifikasi kompetensi bantuan Pemda Badung.
 
Juga turut serta dalam tim Kabupaten Badung Sehat menyalurkan keluhan anggota berkaitan dengan limbah dan kesehatan lingkungan, dan duduk dalam Tim Koordinasi Pemberdayaan Sumber Daya Air Bali-Penida, mendorong percepatan mekanisme sertifikasi usaha, termasuk menjadi narasumber ke sekolah-sekolah, memfasilitasi bantuan bencana, serta membentuk forum tanggung jawab sosial perusahaan (FTJSP) untuk menjaga pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan.
 
“Salah satu tantangan kedepan yang harus diubah menjadi peluang adalah dengan mulai adanya permintaan pasar China akan daftar perusahaan yang dinilai layak untuk diajak bekerja sama, termasuk pelaksanaan perijinan Online Single Submission (OSS), Di mana, mewajibkan semua perusahaan untuk diaudit sebagai persyaratan perijinan komersial atau operasional,” jelas Jro Mangku Sulasa.