Rapid Test Antigen Tetap Diberlakukan, Pemeriksaan di Gilimanuk Gunakan Dua Metode | Bali Tribune
Diposting : 15 January 2021 06:57
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/ MASUK - Pemeriksaan di pintu masuk Bali terhadap syarat rapid test antigen bagi PPDN kini diberlakukan dua metode.
Balitribune.co.id | Negara - Pemeriksaan di Gilimanuk setelah diberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di sejumlah kabupaten/kota di Bali, menerapkan dua metode. Seluruh pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) yang masuk Bali tetap diwajibkan menunjukkan surat keterangan hasil negatif rapid test antigen.
 
Sesuai Edaran Gubernur Bali, pemberlakukan wajib rapid test antigen sebagai salah satu syarat masuk Bali kembali diperpanjang hingga waktu yang belum ditentukan. Petugas di pintu masuk Bali di Pelabuhan Gilimanuk masih tetap melakukan pemeriksaan suket (surat keterangan) negatif uji rapid test antigen. Sedangkan pemeriksaan di Gilimanuk setelah diberlakukan PKM di sejumlah Kabupaten/Kota di Bali kini dilakukan dengan dua metode.  
 
Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk Kompol Gusti Nyoman Sudarsana, Kamis (14/1), mengatakan pihaknya bersama stakeholder terkait menyepakati menggunakan dua metode dalam pengawasan dan pemeriksaan surat keterangan (suket) hasil negatif rapid test antigen tersebut. Apabila pengguna jasa penyeberangan menggunakan fasilitas dermaga 1, dermaga 3  dan dermaga LCM maka akan diturunkan penumpang bus, travel dan mobil pribadi di pos 2. Pos 2 ini merupakan titik pengamanan kedua atau terakhir untuk  menurunkan penumpang masuk Bali. Sedangkan bagi pengguna jasa penyeberangan yang menggunakan fasilitas dermaga 2 dan dermaga phonton maka akan diturunkan penumpang bus, travel dan mobil pribadi di pos jembatan. Selanjutnya penumpang jalan kaki menuju ke Pos KKP untuk validasi suket rapid test antigen. Selain jalur resmi, jalur tikus juga menjadi perhatian serius. Keamanan Bali termasuk juga antisipasi meluasnya penyebaran Covid-19 tidak hanya menjadi tanggungjawab aparat di pintu masuk Bali di Gilimanuk saja. "Namun ini juga perlu kepedulian semua pihak, karena personel kami juga terbatas," tegasnya.
 
Sebelumnya, Jubir Satgas Penanggulangan Covid-19 Jembrana dr Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, selama pelaksanaan, sebelum dan saat pelaksanaan PPKM, Gilimanuk memang menjadi pintu gerbang yang perlu mendapatkan pengawasan maksimal. "Gilimanuk memang screening awal," ujarnya. 
 
Menurutnya, syarat masuk Bali khususnya melalui jalur darat sesuai SE Gubernur Bali wajib menunjukkan surat keterangan (suket) negatif uji swab berbasis PCR atau suket negatif uji rapid test antigen yang berlaku sejak Sabtu (9/1) lalu. Kendati masih tertap memberlakukan syarat rapid test antigen, namun rapid test antigen gratis bagi awak angkutan logistik yang diberlakukan sebelumnya sudah dihentikan. 
 
Pihaknya meharapkan agar awak angkutan dan pihak perusahaan angkutan bisa melengkapi suket hasil negatif rapid test antigen sejak sebelum masuk Pelabuhan Gilimanuk. "Untuk posko rapid test antigen gratis sudah ditutup pada 8 Januari lalu. Jadi awak angkutan logistik wajib melakukan rapid test antigen mandiri seperti pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) lainnya di labolatorium yang melayani rapid test antigen," tandasnya.