Ratusan Warga Mengungsi ke Gerokgak | Bali Tribune
Diposting : 25 September 2017 18:12
Khairil Anwar - Bali Tribune
pengungsian
PENDATAAN - Aparat melakukan pendataan terhadap pengungsi yang datang ke Desa Celukan Bawang,Kecamatan Gerokgak

BALI TRIBUNE - Setelah Gunung Agung ditetapkan dengan status awas, ratusan warga dari Kabupaten Karangasem mengungsi di rumah kerabatnya di wilayah Kecamatan Gerokgak, Buleleng. ”Jumlahnya ratusan dan yang baru kita data mencapai 500 jiwa lebih tersebar di enam desa di Kecamatan Gerokgak,” ungkap Camat Gerokgak, Putu Ariadi,Minggu (24/9).

Dari enam desa tempat konsentrasi pengungsi di Kecamatan Gerokgak,diantaranya Desa Celukan Bawang, Desa Pengulon, Desa Tinga-Tinga, Desa Sumberkima,Desa Tukag Sumaga dan Desa Gerokgak. ”Karena tersebar, maka data yang sudah masuk  belum cukup valid karena memungkinkan adanya penambahan jumlah pengungsi yang datang,” katanya.

Untuk sementara, kata Ariadi, Kantor Camat Gerokgak akan menjadi Posko pengendali pengungsian termasuk memberikan arahan agar tidak ada simpang siur kebijakan maupun data pengungsi. Akurasi data pengungsi tengah divalidasi karena pihaknya tengah menyiapkan semua kebutuhan yang berkaitan dengan tanggap darurat. Seperti tempat penampungan, logistikmaupun hal lain yang berkaitan dengan kebutuhan pengungsi.

Kepala Desa Celukan Bawang Muhammad Ashari mengatakan, pengungsi yang datang di Desa Celukan Bawang jumlahnya cukup banyak. Untuk sementara mereka ditampung di rumah-rumah warga. Sementara itu, data yang tecatat hingga Minggu (24/9) total pengungsi yang ditampung di tempat penampungan sebanyak 6.437 orang lebih. Pengungsi tersebar di 8 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Tejakula.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, Sabtu (23/9), mengadakan rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), TNI/Polri, Pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng, Camat se-Kabupaten Buleleng, Kepala Desa se-Kabupaten Buleleng untuk antisipasi pengungsi yang datang ke Buleleng. Rapat digelar di Rumah Jabatan Bupati Buleleng. Dalam rapat itu dibentuk Tim Penanganan Bencana Alam untuk membantu para pengungsi yang ada di Buleleng. Asisten I Setda Buleleng Made Arya Sukerta ditunjuk  untuk menjadi Koordinator Tim. ”Kami harus melakukan proyeksi untuk mengantisipasi pengungsi yang datang ke Buleleng agar bisa menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan mulai dari tempat hingga kesehatan pengungsi. Saya akan terus meminta laporan setiap hari tentang situasi terkini di tempat pengungsian,” tegas Bupati.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Made Subur mengungkap, jumlah pengungsi yang datang ke tempat penampungan terus meningkat terutama di Desa Les dan Desa Tembok, Kecamatan Tejakula. ”Stok sembako masih mencukupi untuk tujuh hari ke depan. Kami memiliki estimasi akan ada kurang lebih 19 ribu pengungsi yang datang ke Buleleng,” tandasnya.