Rumah KK Miskin Nyaris Roboh = Warga Pengambengan Desak Perbekel Cari Solusi | Bali Tribune
Diposting : 28 October 2017 12:13
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Rumah
NYARIS ROBOH - Rumah salah satu warga Pengambengan, Mudjariah yang kini nyaris roboh dan belum diusulkan untuk mendapatkan bedah rumah.

BALI TRIBUNE - Di tengah berbagai prestasi yang diraih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Jembrana, justru masih ditemukan kehidupan warganya yang memprihatinkan. Seperti yang dialami salah seorang warga Banjar Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Negara, Mudjariyah (50). Rumah yang ditempati ibu rumah tangga ini nyaris roboh karena sudah lapuk termakan usia.

Kondisi rumah berdinding gedeg yang setiap harinya dihuni Ibu Mudjariah ini sempat diunggah di akun facebook milik sejumlah warga Pengambengan, Negara, sejak beberapa hari lalu. Bahkan karena tidak mendapat perhatian, sejumlah warga Ketapang Muara, Desa Pengambengan Negara, Jumat (27/10), berkumpul di halaman rumah yang bagian belakangnya sudah roboh itu.

Warga yang berkumpul sejak pagi menyampaikan protes kepada Perbekel Pengambengan, Samsul Anam lantaran Mudjariah yang termasuk KK miskin ini hingga kondisi rumahnya semakin memperihatinkan namun belum juga mendapatkan bantuan bedah rumah. Warga menutut perbekel bisa segera mecarikan solusi dan memberikan bantuan kepada janda ini.

Pantauan di rumah Mudjariah, tampak kondisi bangunan itu semua terbuat dari dinding gedek dan hanya beralaskan tanah yang berdebu, amat memprihatinkan memprihatinkan. Bagian belakang rumah posisinya sudah miring dan roboh di bagian dapur karena dihempas angin beberapa hari lalu. Sehingga ketika ada angin kencang dan hujan lebat, Mudjariyah dan anaknya Prastiyo yang masih duduk di bangku SMP harus mengungsi ke rumah tetangga sekitarnya.

"Kami tidak punya tempat lain selain gubuk reot ini, jadi tiap hari tidak bisa tenang sewaktu-waktu bisa roboh karena semuanya sudah lapuk. Bahkan bagian belakang sudah roboh 17 hari lalu karena angin kencang dan hujan lebat," ungkap Mudjariyah kepada sejumlah warga yang datang ke rumahnya itu.

Ia menuturkan, suaminya Almarhum Waluyo sebelum meninggal 8 tahun lalu hanya mampu membeli tanah 1 are untuk ditempati  dan membangun pondasi. Namun setelah suaminya meninggal mereka tidak mampu lagi untuk membangun rumah. "Buat makan sehari-hari saja kami susah dan mengandalkan hasil memulung yang tidak menentu dan terkadang dapat meminta dari kerabat," tuturnya. Mudjariah hanya berharap mereka bisa tinggal di tempat lebih layak. "Kami pasrahkan pada bapak-bapak dan ibu-ibu yang peduli pada kami. Karena beginilah keadaan kami," harapnya.

Salah seorang tokoh pemuda di Ketapang Muara, Pengambengan, Jakaria yang datang bersama sejumlah mahasiswa yang melakukan KKN di Desa Pengambengan mengaku prihatin dan berusaha menggugah kepedulian untuk membantu Ibu Mudjariah sehingga bisa hidup lebih layak. "Kasihan Ibu itu tidur berdesakan sama anak laki-laki dan beralas tanah," katanya, berharap kepedulian pemerintah dan masyarakat bagi Ibu Mudjariah. 

Ia mengatakan usulan bantuan bedah rumah baru tahun depan diusulkan dan belum pasti cair sehinggapihaknya berniat akan merehab secara swadaya gubuk milik Ibu Mudjariah. "Kami akan gotong royong, perbaiki rumah Ibu Mudjariah. Mudah-mudahan nanti adik-adik KKN ikut bantu gotong royong juga. Kasihan kami, ada warga terabaikan seperti ini. Ya kalau tidak ada angin dan hujan, tapi kalau terhempas angin lagi, ancaman bagi ibu Mudjariah. Sepertinya direhab sehari atau dua hari kelar," kata Jakaria.

Sementara itu Perbekel Pengambengan Samsul Anam yang saat itu juga datang langsung ke rumah Mudjariah untuk melakukan pengecekan membenarkan Mudjariah memang salah satu warganya yang masuk dalam daftar KK miskin dan sudah mendapatkan raskin/rastra. Pihaknya berjanji baru akan bisa mengusulkan bedah rumah Mudjariah tahun 2018 karena menurutnya sudah tidak memungkinkan untuk diusulkan pada tahun 2017 ini. "Ya, saya tahunya rumah Ibu ini memang seperti ini. Tapi belum ada usulan masuk dari pihak dusun ke kami. Ya, memang dapurnya yang roboh. Akan saya usulkan tahun 2018 ini dan pasti," janjinya dihadapan sejumlah warga sambil mengambil photo kondisi rumah Mudjariah. Pihaknya mengaku bersedia menyumbang konsumsi jika dibutuhkan saat gotong royong.