Sanggar Manik Suari Magnet Pengunjung PKB | Bali Tribune
Diposting : 15 June 2017 19:58
redaksi - Bali Tribune
GONG KEBYAR
GONG KEBYAR- Penampilan Sanggar Manik Suari, Batuyang, Batubulan Kangin, Sukawati yang menjadi Duta Parade Gong Kebyar Dewasa Gianyar di PKB.

BALI TRIBUNE - Seperti tahun-tahun sebelumnya, Parade Gong Kebyar Dewasa pada Pesta Kesenian Bali (PKB) selalu ditunggu para penikmat seni. Parade yang menampilkan dua duta seni dari dua Kabupaten/Kota di Bali ini seperti magnet yang menjadi daya tarik tersendiri. Kondisi tersebut, terlihat pada Parade Gong Kebyar Dewasa yang menampilkan duta Kabupaten Gianyar dan duta Kabupaten Klungkung, Selasa (13/6) malam.

Mengusung tema “Jati Mula” (Kembali ke asal), Sanggar Manik Suari, Batuyang, Batubulan Kangin, Sukawati sebagai Duta Kabupaten Gianyar pada Parade Gong Kebyar Dewasa, Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXIX mampu menghipnotis penonton. Dengan mencoba menampilkan karya yang sederhana, namun mengedepankan tekhnik dan skil para pelaku seni yang berkwalitas.  “Kami coba tampilkan karya dengan tampilan sederhana dan elegan. Kaya ide inovatif serta kreatifitas tinggi,” terang Jero Perbekel Desa Batubulan Kangin, I Wayan Swarjaya selaku penanggung jawab.

Sanggar Manik Suari, Batuyang, Batubulan Kangin sebagai Duta Kabupaten Gianyar menampilkan 4 garapan. Sebagai penampilan pertama, Sanggar Manik Suari menampilakn tabuh kreasi “Loloan”. Tabuh karya I Nyoman Windha tersebut tersinspirasi dari curahan air dari pegunungan mengalir menelusuri anak-anak sungai yang pada akhirnya bermuara ke laut. Proses pertemuan air tawar dan air laut yang saling tarik menarik sehingga terjadi perpaduan dua rasa. Penampilan ke dua mempersembahkan Tari Kreasi “Giwang Arnawa”. Dilanjutkan dengan persembahan Tari Palawakya.

Hingga persembahan terakhir, pragmentari “Sakuntala” para penonton tidak beranjak dari tempat duduk. Pragmentari ini mengisahkan, tentang kisah Sakuntala yang merupakan putri angkat dari Resi Kanwa dengan Prabhu Duswanta raja Astina. Dikisahkan, keduanya akhirnya memadu kasih dan akhirnya Sakuntala melahirkan seorang anak. Anak tersebut kemudian diberi nama Bharata.