Sektor Pariwisata Membaik, Pengaruhi Kinerja Perbankan | Bali Tribune
Diposting : 18 May 2018 11:40
Ayu Eka Agustini - Bali Tribune
transaksi
BANK - Suasana transaksi di salah satu bank
BALI TRIBUNE - Pelaku perbankan menaruh harapan pertumbuhan bisnis di Pulau Dewata semakin membaik ditengah meningkatnya nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah. Disamping itu, menurunnya aktivitas Gunung Agung juga memberikan signal akan membaiknya kondisi ekonomi di Bali sehingga berdampak pada kinerja perbankan.
 
Regional Head PT Bank Danamon Bali-Nusa Tenggara, I Gusti Agus Indrawan beberapa waktu lalu di Denpasar menyatakan, pembiayaan kredit di Bali masih potensial dari sektor pariwisata mengingat Bali memiliki keunggulan di bidang tersebut. "Kami yakin bisnis di Bali masih tumbuh dengan membaiknya sektor pariwisata," ucapnya yang akrab disapa Gus Lopes.
 
Hal senada juga disampaikan Senior Vice President Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusa Tenggara, Rully Setiawan bahwa membaiknya dunia pariwisata Bali tentu akan membawa pengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi di pulau ini. Satu sisi bisnis di sektor pariwisata menjadi salah satu usaha yang dibiayai perbankan.
 
"Pelaku hotel di Bali merasakan full okupansi. Setelah terjadi gangguan bencana (erupsi) Gunung Agung yang terasa bulan-bulan sebelumnya. Tapi pihak pengusaha Bali menyatakan recovery dan pariwisata pun mulai membaik. Jadi potensi Bali sangat baik termasuk Bali Nusra," beber Rully.
 
Laba Bank Mandiri secara nasional kata dia pada periode triwulan I tahun 2018 meningkat 43 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 lalu. Hal ini menunjukkan indikator keuangan di Bali sangat baik dibandingkan tahun lalu. "Bisnis bank kita di Bali didukung sektor hotel restoran dan kafe serta distributor dan sampai saat ini tergolong tumbuh di atas 2 digit hingga Maret 2018 ini," ungkapnya.
 
Rully pun mengaku akan menggenjot penyaluran kredit ritel di Bali sehingga pertumbuhan kredit tahun ini bisa mencapai diatas rata-rata nasional. 
"Pertumbuhan tahun lalu (kredit) sekitar 8 persen. Sekarang kita mau (pertumbuhan kredit) dibikin double digit diatas 10 persen dibandingkan tahun sebelumnya," jelasnya.
 
Dikatakan Rully kinerja perbankan tahun ini membaik juga didukung oleh persentase kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) yang terjaga. "NPL terjaga bahkan membaik contohnya di bulan lalu kita bisa membaik lebih dari 1 persen perbaikan total. NPL total kredit ritel dibawah 3 persen se-Bali Nusra," terang Rully.
 
Ditambahkannya, meskipun akhir-akhir ini Dolar AS semakin menguat tetapi otoritas terkait sudah mengeluarkan gambaran jika pondasi Indonesia sangat kuat, sehingga sektor perbankan pun masih aman.