Semester I 2018 di Bali, Lakalantas Meningkat, Pelanggaran Menurun | Bali Tribune
Diposting : 24 August 2018 15:00
Redaksi - Bali Tribune
AKBP Nyoman Sukasena ( tengah) saat memberikan penjelasan siang kemarin.
BALI TRIBUNE - Kesadaran masyarakat di Bali untuk tertib berlalulintas masih rendah. Ini seiring jumlah kecelakaan lalulintas (lakalantas) meningkat pada semester I tahun 2018.
 
Sejak bulan Januari sampai Juni tahun ini, terjadi 1.089 lakalantas di seluruh Bali. Dari jumlah ini, sebanyak 229 orang meninggal dunia dan 103 orang menderita luka berat. Sementara pada semester II (Juli-Desember) 2017, terjadi 999 lakalantas, 256 orang mati sia-sia dan 92 orang mengalami luka berat.
 
 "Kalau semester I tahun ini dibandingkan dengan semester II tahun lalu, jumlah kecelakaannya meningkat sembilan persen. Tapi korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan mengalami penurunan," ungkap Kasubdit Dikyasa Dit Lantas Polda Bali, AKBP Nyoman Sukasena dalam jumpa wartawan di Mapolda Bali siang kemarin. 
 
Dijelaskan Sukasena, tipe lakalantas yang banyak terjadi adalah depan lawan samping. Artinya, saat orang berkendara keluar dari gang atau dari pekarangan rumah masuk ke jalan utama tidak melihat ke samping kiri dan kanan tetapi langsung masuk. Kemudian, lanjut dia, disusul akibat salah reting dan zik zak.
 
"Untuk kecelakaan depan lawan samping dan lampu reting kebanyakan ibu-ibu. Sedangkan lari kendaraan zik zak adalah anak-anak muda dan anak sekolah. Ibu-ibu pada umumnya lupa matikan lampu reting setelah belok. Untuk itu, kami imbau kepada para pengendara yang hendak masuk ke jalan utama, untuk berhenti dan lihat situasi arus lalulintas baru masuk. Jangan keluar dari gang atau pekarangan rumah langsung masuk ke jalan utama. Dan jangan lupa perhatikan atau matikan lampu reting setelah Anda belok. Karena pada umumnya kecelakaan itu terjadi akibat orangnya, kemudian disusul kendaraannya dan faktor jalan," ujarnya.
 
Sementara angka pelanggaran mengalami penurunan, dari 64.613 kasus pada semester II tahun 2017 menjadi 52.133 pada semester I tahun ini. Dari jumlah pelanggaran tersebut, sebanyak 40.712 ditilang dan 11.421 pelanggaran hanya diberikan teguran.
 
Menurut Sukasena, menurunnya jumlah pelanggaran ini dikarenakan adanya Pilkada pada Juni lalu. "Saat Pilkada, misalnya massa yang melakukan pawai atau konvoi kita berikan edukasi dan peneguran. Tapi memang pelanggaran paling banyak adalah surat-surat," terang mantan Kasat Narkoba Polresta Denpasar ini.
 
Sementara untuk orang asing, selama semester I ini ada 17 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan, dengan rincian Polresta Denpasar 10 orang, Polres Gianyar 5 dan 2 orang di wilayah hukum Polres Karangasem.
 
"Untuk orang asing, setelah kami evaluasi dan perhatikan, pelanggaran yang mereka lakukan itu mengikuti kita orang lokal berkendara. Misalnya, orang lokal tidak pakai helm, bonceng lebih dari satu orang dan berkendara di atas trotoar, mereka (orang asing-red) juga ikut. Coba Anda perhatikan pada malam minggu di wilayah Kuta. Jadi, sekali lagi kami imbau agar kita orang lokal ini memberikan contoh yang baik dalam berkendara. Jadilah pelopor keselamatan berlalulintas," pungkasnya.