Sepi, Agustus Ini Objek Wisata Taman Ayun hanya Dikunjungi 30 Turis | Bali Tribune
Diposting : 9 October 2020 05:55
I Made Darna - Bali Tribune
Bali Tribune/SEPI - Objek wisata Taman Ayun, selama Agustus 2020 hanya dikunjungi 30 turis.
Balitribune.co.id | Mangupura - Anjloknya tingkat kunjungan wisatawan ke Bali membuat pemasukan objek wisata di Kabupaten Badung juga seret. Sejumlah objek wisata pun mengaku pendapatannya sampai nihil akibat penutupan objek wisata oleh pemerintah dalam pencegah penyebaran Covid-19.
 
Kini objek wisata dibuka kembali, namun jumlah wisatawan juga  masuk sepi, sehingga pendapatan objek wisata juga belum seberapa.
 
Seperti halnya dengan objek wisata Taman Ayun di Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung. Objek yang biasanya selalu dipadati pengunjung ini juga dalam beberapa bulan terakhir nampak sepi.
 
Penglingsir Puri Ageng Mengwi AA Gde Agung, Kamis (8/10/2020), mengaku sepinya kunjungan wisatawan ke obyek yang masuk warisan budaya dunia ini terjadi sejak merebaknya Covid-19 di Bali.
 
“Akhir Februari 2020 dengan ditutupnya Taman Ayun tidak ada tamu datang, sudah barang tentu tidak ada pemasukan. Kita buka kembali tanggal 26 Juni 2020, dengan memberikan kelonggaran gratis sampai tanggal 1 Agustus 2020, tapi tamu juga tidak ada,” ujarnya.
 
Gde Agung yang mantan Bupati Badung ini mengaku Taman Ayun selama ini lebih banyak didatangi oleh wisatawan mancanegara. Jadi, dengan tidak stabilnya pariwisata dunia sangat berdampak terhadap jumlah kunjungan ke objek wisata Taman Ayun.
 
“Terus terang segmen pasar kita berbeda, kalau misalnya di tempat lain domestik bahkan orang lokal, kalau di sini orang lokal kan sembahyang. Sedangkan domestik sangat jarang. Jadi memang, mereka umumnya yang datang ke sini adalah turis asing yang mengapresiasi budaya, mengapresiasi sejarah,” kata Gde Agung, sembari menambahkan bahwa Taman Ayun ditetapkan sebagai warisan budaya dunia pada Juli 2012.
 
Lebih lanjut dijelaskan bahwa bila kondisi normal rata-rata setiap hari yang datang ke Taman Ayun 1.000 orang.  Bila ada mengadakan event seperti Barong Festival jumlahnya naik  bisa 2.000 pengunjung per hari. 
 
“Tapi ini setelah kita hitung bulan Agustus 2020 kemarin hanya 30 tamu. Jadi berarti kalau dirata-ratakan per hari 1 tamu,” tegasnya.
 
Untuk memulihkan pariwisata Bali, Gde Agung yang juga anggota DPD RI ini mengaku sangat berharap Pandemi Covid-19 segera berakhir. Sehingga aktivitas pariwisata dan perekonomian bisa kembali pulih. 
 
“Kami akan tetap bertahan. Karena di beberapa negara sumber wistawan  saat ini memang masih lokdown dan ada juga yang melarang warganya untuk masuk ke Indonesia. Ini tentu sangat memberatkan kami. Dan kami berharap dan berdoa agar Pandemi ini segera berakhir dan ekonomi kembali pulih,” tukasnya.
 
Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kadispar Badung Cok Raka Darmawa juga berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dan ekonomi kembali pulih sehingga aktivitas kepariwisataan di Bali utamanya Badung kembali bangkit.
 
Saat ini, Cok Darmawan mengakui memang pariwisata sudah mulai ada pergerakan. Namun belum maksimal. Wisatawan yang datang ke Bali khususnya Badung masih didominasi wisatawan domestik (wisdom).
 
Berdasarkan data Dinas Pariwisata (Dispar) Badung, semenjak 31 Juli 2020 hingga 20 Agustus 2020, tingkat kunjungan wisdom sudah mencapai 53.161 orang. Rata-rata wisdom yang datang berasal dari sejumlah kota besar di Pulau Jawa, diantaranya Jakarta, Bandung, Surabaya.