Sesak Nafas, Ibu Hamil 6 Bulan Meninggal di Sanjiwani | Bali Tribune
Diposting : 27 December 2017 18:26
Release - Bali Tribune
hamil
PEMBEDAHAN - Proses pembedahan ibu hamil enam bulan yang meninggal di RSU Sanjiwani Gianyar, Senin malam (25/12).

BALI TRIBUNE - Kasus kematian ibu hamil dalam  perawatan di RSU Sanjiwani  Gianyar benar-benar mencoreng prestasi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi. Menyusul kematian seorang ibu muda, Ni Kadek Ari Handayani (27 th) dalam kondisi hamil enam bulan yang mengeluhkan sesak nafas. Proses pembedahan pun dilakukan, Senin (25/12) malam.    

IGN Mahendra (35), warga lingkungan Selat Samplangan, langsung lemas setelah mendapati istrinya dinyatakan meninggal di ruang Sahadewa RSU Sanjawani. Mahendra tidak menyana istrinya, Handayani yang kondisinya sudah membaik setelah tiga hari mendapat perawatan, jutsru mendadak meninggal. Bahkan, dalam pemeriksaan dokter yang terakhir,  Handayani dinyatakan sehat dan akan segera bisa pulang.

Dari penuturun orangtua Handayani, I Ketut Suwema (56), asal Mawang, Lodtunduh, Ubud, anaknya tidak memiliki riwayat asma ataupuan penyakit lainnya yang menimbulkan sesak nafas. Namun setelah menikah dan mengandung, tiba-tiba mengalami sesak nafas. Dari pemeriksaan rutin yang dilakukan ke dokter, gejala sesak nafas disebutkan memang kerap terjadi pada ibu hamil.  Meski demikian, saat anak korban mengalami sesak nafas Jumat lalu, suaminya memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit dan akhirnya menjalani rawat inap,” ungkapnya.

Senin Pagi, sebut Ketut Suwena, kondisi anaknya sudah membaik dan oleh dokter yang melakukan pemeraiksan kondisinya dinyatakan sudah membaik dan kemungkinan boleh pulang segera. “Saya sangat terkejut, beberapa jam sebelum meninggal, anak saya sangat ceria. Bahkan sempat fotoan bareng keluarga dan kerabat yang menjeguknya,” terangnya.

Ketut mengaku tidak bisa berbuat banyak. Namun, atas kasus yang menimpa anaknya ini, diharapkan tidak ada kejadian yang sama lagi  pada  ibu hamil lainnya. “Dengan fasilitas  dan tenaga dokter yang dimiliki  rumah sakit sekarang ini, kejadian seperti ini seharusya tidak terjadi. Mungkin sudah menjadi suratan perjalanan hidup anak saya ini sampai di sini,” ucapnya.

Ketut  bahkan mengaku lebih terpukul lagi, usai pembedahan dilakukan di ruang Sedap Malam. Bayi perempuan dalam kandungannya ikut  senasib dengan ibundanya. “Tidak hanya kehilangan anak, saya juga kehilangan cucu,” pungkas Suwena dengan mata berkaca-kaca.

Secara terpisah, Dirut  RSU Saniwjai Gianyar dr Ida Komang Upeksa membenarkan terjadi kasus ibu hamil dalam perawatan. Disebutkan, pasien atas nama Ari Handayani  masuk ke rumah sakit, Jumata (22/12) lalu. Pasien didiagnosa hamil 24-25 minggu dengan keluhan sesak nafas.  Dari hasil pemeriksaan,  sebutnya,  ibu muda itu menderita kelaianan jantung. “Dari hasil rekam jantung itupula, pasien ditangani secara internis  dan dirawat di ruang Sahadewa.  Kasus ini tentuanya akan kita audit  di rumah sakit untuk mencari penyebab kematiananya,” terangnya singkat.

Dari data yang dihimpun Bali Tribune,  kematian Handayanai ini, mengkandaskan target nol kematian ibu hamil di  tahun 2017. Bahkan tercatat ada dua kasus kamatian ibu hamil, namun satu kasus lainnya akibat kecelakaan lalulintas. Sementara di Tahuan 2016, juga tercatat satu kematian ibu hamil. Prestasi nol kematian ibu hamil diraih pada tahun  2015.