Siswa SMK di Klungkung Tiba-tiba Kesurupan | Bali Tribune
Diposting : 28 March 2018 21:01
Ketut Sugiana - Bali Tribune
kesurupan
DIGOTONG – Siswa SMK Kesehatan Panca Atmajaya Klungkung, yang kesurupan tampak digotong ke bawah oleh temannya.

BALI TRIBUNE - Siswa SMK Panca Atma Jaya, Selasa (27/3) tiba-tiba heboh menyusul terjadinya kesurupan massal terhadap tujuh siswa Bidang Kesehatan, sekitar pukul 09.00 Wita. Ketujuh siswa tersebut meronta-ronta dan berteriak  tanpa diketahui penyebabnya.

Menurut guru Perpustakaan SMK Panca Atma Jaya, Drs Nengah Wardana, kendati ada kesurupan massal, namun pelaksanaan ujian di sekolah SMK  Kesehatan tersebut tetap berjalan sebagaimana biasa.

Nengah Wardana menyebutkan, peristiwa kesurupan massal ini sudah beberapa kali terjadi di sekolah tersebut. “Untuk masalah upacara atau banten, kami sudah lakukan. Tapi namanya kita di Bali, pasti ada yang kurang-kurang,” sebutnya.

Sumber di lapangan menyebutkan, awalnya peristiwa kesurupan itu hanya dialami satu siswa. Namun beberapa menit kemudian, sejumlah siswa lainnya juga mengalai kesurupan. Sehingga total ada sekitar tujuh siswa mengalami peristiwa  kesurupan tersebut. Sontak suasana menjadi kacau karena semua orang sibuk membantu siswa yang kesurupan tersebut.

Salah seorang siswa Kelas X SMK Kesehatan Panca Atma Jaya, Klungkung, Ni Luh Putu Mei Wiratnyani, yang mengalami trance seperti kerauhan, saat ditemui di depan gedung sekolah tersebut tampak dikerumuni sejumlah teman, guru dan ayahnya. Dengan wajah tampak kelelahan dan raut wajah sedikit bingung, Mei yang sudah dijemput oleh sang ayah untuk pulang, mulai merapikan peralatan sekolahnya.

Sementara itu ayah Mei, Made Murdika mengungkapkan anaknya tidak pernah mengalami trance kerauhan  sebelumnya. Bahkan anaknya sendiri tidak memahami secara jelas apa itu kesurupan. “Kalau di rumah tidak pernah. Ini sudah dua kali kesurupan. Tadi ibu gurunya sudah cerita, katanya masalah banten,” terangnya.

 Sementara itu, Kepala SMK Kesehatan Panca Atma Jaya Gde Eka Sumayaputra,SPd menyebutkan memang sering terjadi siswanya kerauhan. Tapi dirinya memastikan itu hanya dialami oleh salah seorang siswi bernama Geby, alamat Banjar Tribuana Desa Kusamba.

“Siswi ini paling sering mengalami kesurupan tanpa sebab. Tapi menurut lingkungannya, orang tua Geby memang ngiring sesuhunan patut aja dia peka sekali sedikit aja terjadi kerauhan. Nah melihat Geby kerauhan, siswi  yang lain ikut terpengaruh sehingga dialami oleh sekitar tujuh orang siswa,” ungkap kepala sekolah yang juga sebagai Ketua ORARI Lokal Klungkung ini.