Skenario PDIP Sapu Bersih Jabatan di DPRD Ada Sandungan | Bali Tribune
Diposting : 12 August 2019 23:01
Redaksi - Bali Tribune
Bali Tribune/ GLADI – Suasana gladi pelantikan dan pengambilan sumpah anggota DPRD Gianyar masa bhakti 2018-2024 di Gedung DPRD Gianyar
balitribune.co.id | Gianyar - Dewan yang akan menduduki posisi pimpinan sudah tergambar vulgar di sela kegiatan gladi pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Anggota DPRD Gianyar Masa Bhakti 2018-2024 di Gedung DPRD Gianyar, Minggu (11/8).  Namun, PDIP yang menguasai 26 kursi dari 40 kursi di DPRD Gianyar, rupanya belum jaminan bisa  ‘menyapu bersih’ posisi pimpinan alat kelengkapan DPRD Gianyar itu. 
 
Salah satu posisi strategis, yakni posisi ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Gianyar akan sulit direbut, jika  PDIP tidak berhasil “menculik” satu Fraksi  atau Partai. Dari informasi yang diterima, fraksi PDIP sudah jauh-jauh hari merancang nama-nama anggotanya  yang akan diplot diposisi bergengsi. Mulai dari pimpinan dewan hingga seluruh alat kelengkapan dewan lainnya.  Untuk Posisi Ketua DPRD dipastikan masih tetap dipegang oleh I Wayan Tagel Winarta. Ketua Fraksi PDIP, dipegang oleh Sekretaris DPC PDIP Gianyar  yang baru, yakni I Ketut Sudarsana.
 
Saat dikonfirmasi, I Ketut Sudarsana mengakui jika sejumlah posisi alat kelengkapan dewan itu sudah dirancang  dalam rapat Partai. Penempatan kader itu, disebutkan  menyesuaikan kemampuan kader, senioritas dan  perolehan suara sabagai bentuk reward.  Untuk posisi ketua, di setiap komisi juga sudah diplot sejumlah nama. Misalnya  posisi Ketua Komisi I, diplot untuk Nyoman Amerthayasa. Posisi ini  sebagai reward suara terbanyak di  Dapil IV/Ubud. Sementara ketua Komisi II untuk  I Wayan Suartana kader Senior di dapil Tegallalang-Payangan. Ketua Komisi III untuk Putu Gede Pebri Antara dan Ketua Komisi IV, hadiah untuk peraih suara terbanyak, yakni  Ni Made Ratnadi. Sedangkan Ketua Badan Legislatif (banleg) diproyeksi untuk I Made Budiasa.
 
Kecuali itu, posisi Ketua Badan Kehormatan (BK) yang di proyeksikan untuk I Ketut Sumadi, masih membutuhkan perjuangan. Mengingat dari  perkiraan 5 anggota BK, PDIP hanya menduduki 2 anggota.  Dan hanya di BK ini saja, diprediksi akan menjadi tempat “pelampiasan” bagi fraksi lainnya. Karena posisi strategis alat kelengkapan lainnya  sudah diborong PDIP. Namun, demikian PDIP optimis bisa mensukseskan skenarionya di gedung dewan. “ Kami akan melakukan lobi-lobi dengan fraksi lainnya. Kami tekankan, tidak ada istilah “sapu bersih”, kami di dewan intinya akan bersinergi dengan semua fraksi,” terang Sudarsana diplomatis.
 
Informasi lainnya, Fraksi PDIP akan mencoba “menculik” kader semata wayang PKPI, yakni Ngakan Ketut Putra. Terlebih, posisi Ngakan Putra seperti “Gadis Cantik” yang menjadi rebutan antara Partai Gerindra dan PDIP. Sebab tanpa PKPI, Gerindra yang hanya memiliki tiga kursi tidak akan bisa membentuk Fraksi. Berkurangnya jumlah fraksi ini, tentunya mengurangi jumlah anggota BK dan persaingan jadi berimbang. Kalaupun fraksi gabungan Gerindra-PKPI akhirnya terwujud, PDIP akan ambil langkah gandeng fraksi lain dengan hitung-hitungan tertentu.
 
Ketua PKPI Gianyar Ngakan Ketut Putra masih kukuh  dengan pilihannya untuk membentuk fraksi gabungan bersama Partai Gerindra.  Dalam menentukan sikap di gedung rakyat, Ngakan Putra menegaskan jika induk partainya tidak akan campur tangan. “Hingga kini,  kami masih komitmen untuk menbangun Fraksi Gabungan. Mengenai nama Fraksi masih dalam pengodokan,” terangnya singkat. (u)