Sudikerta Akui Badung Medan Terberat | Bali Tribune
Diposting : 17 January 2018 23:05
San Edison - Bali Tribune
Koalisi
RAKOR - Bakal Calon Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta (dua dari kiri) bersama pimpinan partai politik di Koalisi Rakyat Bali, usai rapat konsolidasi, Senin (15/1) malam.

BALI TRIBUNE - Dua pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur, akan bertarung pada Pilgub Bali 2018. Mereka adalah pasangan Wayan Koster dan Tjokorda Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace (KBS-Ace). Satu lagi adalah pasangan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta).

CKBS-ACE diusung oleh PDIP, Partai Hanura, PKPI, PAN serta didukung PKB dan PPP. Sementara, paket Mantra-Kerta diusung dan didukung Koalisi Rakyat Bali (Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai NasDem, PKS, PBB, dan Partai Perindo).

Dari dua pasangan calon ini, nama Bakal Calon Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, tercatat menjadi satu-satunya putra Badung yang tampil sebagai kandidat. Dengan kondisi ini, Sudikerta memiliki keyakinan bahwa masyarakat Badung tidak akan membiarkan dirinya kalah dalam pertarungan ini.

Namun demikian, ia tak menampik, Badung adalah medan pertempuran yang berat. “Saya tahu Badung memang berat, karena duitnya banyak dan tekanannya juga kuat dari penguasa,” ujar Sudikerta, di Rumah Apresiasi Sudikerta, Jalan Drupadi Denpasar, Senin (15/1) malam.

Kendati begitu, Sudikerta optimistis mampu memenangkan pertarungan di daerah terkaya di Bali itu. Keyakinan ini beralasan. Selain karena putra Badung, Sudikerta juga dua periode menjadi wakil bupati Badung.

Sudikerta optimis, publik Badung masih ingat dengan jelas jasa-jasa yang pernah ditorehkannya, selama memimpin Kabupaten Badung bersama Bupati Anak Agung Gde Agung.

“Saya yakin seyakin-yakinnya, masyarakat Badung pasti masih melihat torehan tangan saya selama menjabat. Apalagi saya ini putra Badung,” ujar Sudikerta, yang saat ini menjabat sebagai wakil gubernur Bali.

Ia kemudian memaparkan beberapa program infrastruktur prestisius yang dibangun selama Gde Agung - Sudikerta memimpin Badung. Bahkan hingga kini, semua itu tak hanya dinikmati publik Badung, tetapi juga masyarakat Bali secara keseluruhan.

 “Ada Terminal Mengwi, ada Rumah Sakit Kapal, ada Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung yang selama 15 tahun tidak bisa dibangun akhirnya bisa di masa saya bersama Pak Bupati Gede Agung,” urai Sudikerta.

Yang tak kalah penting, imbuhnya, dalam mengurai kemacetan di kawasan Kuta Selatan, dirinya menggagas pembangunan Jalan Tol Bali Mandara. Demikian halnya dengan program hotmix ke desa - desa.

 “Dalam mengurai kemacetan, saya lakukan dengan tulus ide saya untuk menciptakan pembangunan Jalan Tol Bali Mandara. Itu ide saya, yang saya usulkan ke pusat. Itu murni ide saya pribadi, tidak ada yang lain. Begitu juga dengan program hotmix masuk desa,” tandas Sudikerta.

Dengan kondisi tersebut, ia yakin, Paket Mantra-Kerta bisa memenangkan pertarungan di Badung. Hanya saja, Paket Mantra-Kerta harus bekerja keras di tengah adanya tekanan kepada pemilih di daerah itu yang sangat kuat.