Susun Program dengan Skala Prioritas, Bupati Jembrana: Utamakan untuk Kestabilan Ekonomi | Bali Tribune
Diposting : 2 February 2021 20:11
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune / PERENCANAAN - Dalam pengusulan dan perencanaan program, aparatur pemerintah di Jembrana diminta agar memprioritaskan kesetabilan ekonomi serta wilayah-wilayah yang rawan bencana.

balitribune.co.id | Negara - Aparatur pemerintah daerah di Jembrana kini kembali diingatkan untuk memastikan program yang diusulkan agar benar-benar menjadi skala prioritas. Bahkan dengan adanya dampak pandemi covid-19 ini, perencanaan dan pengusulan hingga realiasasi program agar memprioritaskan kestabilan ekonomi serta fokus pada pembenahan wilayah-wilayah rawan bencana.

 

Pandemi covid-19 telah mewabah hampir setahun. Berbagai dampak pandemi berpengaruh hampir disemua sektor kehidupan. Bahkan sampai saat ini situasi akibat wabah covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Bupati Jembrana, I Putu Artha kembali mewanti-wanti aparatur pemerintah daerah mulai dari Perbekel/Lurah, Camat hingga Kepala OPD di Jembrana agar memprioritaskan kestabilan ekonomi dalam perencanaan dan pengusulan hingga realisasi program.

Program yang disusun juga diminta memprioritaskan wilayah  rawan bencana. "Mengingat saat ini masih dalam suasana pandemi, saya ingatkan untuk lebih memprioritaskan pada permasalahan yang tengah terjadi di masyarakat utamanya dalam menjaga kestabilan perekonomian masyarakat ditengah pandemi. Kepada para perbekel dan BPD untuk memastikan juga program skala prioritas dikhususkan kepada wilayah - wilayah yang rawan terjadi bencana," ujarnya.

Sebelumnya Bupati Artha juga telah meminta para perbekel dan lurah untuk memastikan program yang diusulkan agar benar-benar menjadi skala prioritas. Terlebih kondisi akibat wabah covid-19 yang diakuinya belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan, menurutnya telah berdampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi maupun psikologis masyarakat. Termasuk juga sejumlah pendapatan daerah yang diakuinya kini stagnan bahkan menurun.

“Dampak paling nyata terkait penyusunan rencana kerja dan penganggaran pembangunan adalah stagnasi bahkan penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dana transfer dari pusat juga sangat terbatas. Seluruh perangkat daerah agar menggunakan anggaran atau dana pembangunan sefisien mungkin serta merancang program atau kegiatan yang memang benar-benar prioritas,” ungkap. Pihaknya juga mewanti-wanti seluruh lapisan masyarakat untuk tidak mengabaikan prokes.

Dengan status Jembrana masih dalam zona merah, masyarakat diminta senantiasa mematuhi prokes secara ketat. Termasuk saat pelaksanaan kegiatan masyarakat. "Seluruh masyarakat Jembrana saya tidak henti - hentinya mengingatkan untuk jangan kendor dalam menerapkan protokol kesehatan, pakai masker dan jaga jarak. Terutama bagi yang ingin menggelar upacara adat, hajatan dan lainnya agar lebih memperhatikan protokol kesehatan dengan menerapkan 3M," tandasnya.