Tabrak Truk, Ibu - Anak Tewas di Tempat | Bali Tribune
Diposting : 1 October 2016 10:14
Arta Jingga - Bali Tribune
Kecelakaan
Kedua kendaraan yang terlibat tabrakan saat masih berada di TKP.

Tabanan, Bali Tribune

Seorang Ibu beserta putranya menjadi korban kecelakaan maut yang terjadi di kilometer 42,200 Jalan Umum Pupuan-Surabrata tepatnya memasuki Banjar Umaseka, Desa Tiyinggading, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Jumat (30/9). Kedua korban tewas di tempat setelah sepeda motor yang dikendarainya menghantam truk yang melaju dari arah berlawanan.

Informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 Wita. Saat itu korban I Putu Budhi Hartayasa (15), warga Banjar Tiyinggading, Desa Tiyinggading, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, membonceng sang ibu, Ni Ketut Sujani (45), menggunakan sepeda motor Honda Grand bernomor polisi DK 6705 GJ.

Setibanya di TKP, korban hendak mendahului kendaraan Izusu berwarna merah yang ada di depannya dengan mengambil haluan ke kanan dan melewati marka as jalan. Saat bersamaan, dari arah berlawanan datang truk Toyota Hino bernomor polisi DK 9439 UB yang dikemudikan I Gusti Komang Putrawan (70), warga Banjar Jero Agung, Desa Kalapaksa, Kecamatan Seriti, Singaraja.

Tabrakan pun tak terhindarkan. Sepeda motor korban menghantam keras bagian depan kanan truk hingga ringsek dan kedua korban pun langsung meninggal dunia di TKP. Selanjutnya, jenazahnya dibawa ke BRSU Tabanan. Peristiwa itu pun meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, terutama I Wayan Suarjana (43), ayah dan suami korban.

Ditemui di Ruang Jenazah BRSU Tabanan, Suarjana menuturkan, saat peristiwa terjadi ia sedang berada di rumahnya, sedangkan sang istri bersama putra semata wayangnya izin keluar sebentar. “Saya tidak tahu mau ke mana, hanya izin mau keluar sebentar,” ujarnya. Beberapa menit kemudian, salah seorang kerabatnya datang membawa kabar bahwa istri dan putranya mengalami kecelakaan.

Ia pun bergegas menuju TKP. “Waktu itu saya belum tahu kalau anak dan istri saya meninggal. Saya kira hanya kecelakaan kecil karena bilang perginya tidak jauh bahkan tidak pakai helm, yang membawa kabar juga mungkin tidak berani menyampaikan kepada saya takut saya syok,” lanjutnya. Setibanya di TKP, Suarjana hanya bisa menangis melihat apa yang menimpa dua orang yang sangat dicintainya.

Meskipun berat, dirinya mengaku pasrah dan menganggap hal tersebut adalah ujian hidupnya. Sehari-hari selain menjadi ibu rumah tangga, sang istri juga merupakan seorang pedagang pakaian keliling. “Istri saya setiap hari jualan baju kaos, pakaian, dan celana keliling ke desa-desa. Bisa dicicil, dan anak saya yang sering mengantarnya,” sambung Suarjana.

Salah satu petugas medis di BRSU Tabanan menyampaikan bahwa kedua korban mengalami luka yang serius pada bagian kepala, patah pada tulang leher belakang, pendarahan aktif pada hidung, mulut dan telinga, lecet pada tangan kanan dan kiri, lecet pada paha kanan dan kiri serta retak pada kepala korban Artayasa.

Sementara itu Kasatlantas Polres Tabanan, AKP I Gede Eka Putra Astawa, seijin Kapolres Tabanan, membenarkan kecelakaan tersebut. Menurutnya dalam kecelakaan tersebut kendaraan sepeda motor menabrak truk saat sedang mendahului kendaraan izusu di jalur Pupuan - Singaraja. “Pengendara motor, ibu dan anak, meninggal di tempat akibat kecelakaan tersebut,” ungkapnya.

Untuk penetapan tersangka sendiri pihaknya sedang melakukan penyelidikan. Namun menurut Putra Astawa, kalau melihat dari kronologisnya kesalahan ada pada korban karena saat mendahului kendaraan di depannya melewati marka as jalan, dan saat itu tidak memperhatikan kendaraan yang datang dari arah berlawanan.

Karena jarak yang sangat dekat, pengemudi truk tidak bisa menghindar. “Untuk penetapan tersangka masih dalam proses penyelidikan, tapi kalau dilihat dari kronologisnya korban menyalip melewati as jalan. Kalau dilihat dari kasus ini sopir truk tidak bisa disalahkan, meskipun ngerem tetap saja tidak bisa dihindarkan,” jelasnya.