Terakait Melonjaknya Kasus Positif Covid-19, Ketua DPRD Gianyar: Lockdown atau Dibuka Total Sekalian | Bali Tribune
Diposting : 25 January 2021 23:27
Nyoman Astana - Bali Tribune
Bali Tribune/ I Wayan Tagel Winarta
balitribune.co.id | Gianyar - Kasus positif Covid-19 khususnya di Bali tidak kunjung adanya penurunan, bahkan sebaliknya terus melonjak, menuai sorotan Pimpinan DPRD Gianyar. Ketua DPRD Gianyar I Wayan Tagel Winarta menyoroti pengananan Covid-19 yang dilakukan Pemerintah yang dinilai setengah-setengah. 
 
Di hadapan awak media, Senin (25/1/2021), politisi senior PDIP ini mengungkap jika masyarakat menilai pemerintah tidak efekif dalam melakukan penanagan Covid-19. Buktinya angka paparan positif  Covid-19 tidak kunjung menurun, bahkan  melonjak tajam. Atas kondisi ini, pemerintah dinilai setengah-setengah. Karena itu pihaknya meminta  pemerintah tegas apakah lockdown atau sebaliknya dibuka bebas agar kondisinya dipahami masyarakat. “Hal ini saya sampaikan bukan bermaksud memberatkan masyarakat atau pemerintah. Namun fokus untuk  menyikapai pandemi ini secara efektif. Ayo lockdown dua minggu, misalkan di Bali bersama-sama kita lakukan. Dengan catatan kebutuhan masyarakat terutama pangan beras harus dijamin," tantangnya.
 
Untuk pemenuhan kebutuhan pangan tersebut, baginya pembagunan fisik yang bukan prioritas bisa ditunda.  Hal ini dinilai lebih baik daripada ada imbauan atau surat edaran tapi hanya berlaku setangah-setengah. Karena kenyataannya di lapangan semua kamuflase, tidak ditindak dengan tegas dan terkesan tebang pilih. “Lebih bagus lockown diusulkan dengan cepat dengan biaya pangan. Daripada stimulus kalau memang komitmen mengentaskan masalah ini," tegasnya lagi.
 
Pada kesempatan ini, Tagel juga mempertanyakan keabsahan hasil alat test yang digunakan oleh pihak RS dalam melakukan tracing. Dirinya sanksi karena, makin hari data paparan covid yang semakin melonjak. “Hasil rapid test dan swab masih meragukan, namun semua penyakit dimasukkan Covid.  Orang patah tulang masuk covid, kecelakaan covid, baru-baru ini pegawai bank yang dibunuh juga dikatakan covid," sesalnya.
 
Bahkan di lapangan, pihaknya sudah banyak  mendapat keterangan  masyarakat orang  menderita  kehilangan indra penciuman dan perasa  cenderung ke dokter praktek biasa dan nyata sembuh tanpa kekhawatiran divonis terapapar Covid-19. "Banyak pasien jenis ini tidak ke rumah sakit hanya dokter praktek ada akhirnya sembuh. Kenyataan ini membuat saya bertanya-tanya, apa ini bisnis atau bagaimana?" herannya.
 
Khusus menyangkut pariwisata Bali, Tagel tidak bisa menerima terkait diberlakukan diswab kalau berkunjung ke Bali. Demi keberlangsungan pariwisata Bali, Tagel berharap, pemerintah pusat mengalokasikan dana untuk swab gartis bila wisdom kunjungan ke Bali. Dengan harapan sektor pariwata tidak berimbas parah seperti sekarang ini. “Jangan setangah-setengah harus fokus di Bali, karena Bali adalah barometer pariwisata Indonesia,” tandasnya.