Terjangan Ombak Rusak Infrastruktur, Warga Pesisir Was-was | Bali Tribune
Diposting : 2 February 2021 10:19
Putu Agus Mahendra - Bali Tribune
Bali Tribune/RUSAK - Air laut pasang sejak beberapa hari belakangan ini kembali menyebabkan kerusakan infrastruktur di pesisir selatan Jembrana.
balitribune.co.id | Negara - Ombak pasang air laut kembali terjadi di pesisir selatan Jembrana belakangan ini. Sejumlah wilayah pesisir kembali terdampak air laut pasang ini. Tidak sedikit infrastruktur mengalami kerusakan setelah diterjang ombak tinggi. Warga menyebut ombak pasang kali ini menjadi yang terparah sejak beberapa dekade terakhir.
 
Sejak beberapa hari terakhir ini permukaan air laut di pesisir selatan Jembrana kembali mengalami peningkatan. Ombak pasang air laut menerjang sejumlah wilayah yang berhadapan langsung dengan pantai. Sejumlah bangunan warga di pesisir luluhlantah diterjang ombak tinggi. Seperti yang terjadi di wilayah Desa Perancak, Kecamatan Jembrana. Bahkan di wilayah pesisir ini ombak tinggi menyebabkan banjir rob hingga ke permukiman warga.
 
Teranyar ombak pasang ini kembali menerjang wilayah Perancak, Senin (1/2/2021) dini hari. Akibatnya banjir rob merendam akses jalan hingga sejauh lebih dari 100 meter dari bibir pantai. Air laut juga sampai masuk rumah warga. Salah satu lokasi yang mengalami kerusakan terparah akibat terjangan gelombang tampak di areal konservasi penyu Kurma Asih Desa Perancak. Baik sarana prasarana konservasi penyu maupun lesehan kini luluhlanta.
 
Koordinator Konservasi Penyu Kurma Asih Desa Perancak, Wayan Anom Astika Jaya, Senin (1/2/2021), mengatakan pasang air laut mulai mengganas sejak Minggu (31/1) lalu. Air laut menerjang daratan setiap memasuki tengah malam atau sekitar pukul 23.30 Wita. Puncaknya terjadi pada Senin (1/2) dinihari. Ombak tinggi kali ini menurutnya mengakibatkan  beberapa sarana prasarana di areal konservasi penyu ini kini mengalami kerusakan cukup parah. Kuatnya hantaman ombak juga menyebabkan senderan pengaman pantai di beberapa titik jebol. Bahkan dikatakannya banjir rob kali ini merupakan yang paling parah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Kalau dulu-dulu air tidak sampai masuk ke halaman rumah. Tapi sekarang makin parah," ujarnya. 
 
Ombak pasang ini juga meneror warga pesisir. Sejumlah warga mengaku saat air laut pasang tidak bisa tidur karena ombak yang sangat tinggi. Salah seorang warga Banjar Mekarsari Desa Perancak, Ketut Suprapmi, mengku sejak 40 tahun tinggal di Perancak baru kali ini melihat pasang air laut yang sangat tinggi. "Kalau pasang setiap malam kami sampai tidak tidur. Apalagi semalam air laut sangat tinggi. Semoga robnya tidak lagi naik sampai permukiman warga,” ungkapnya. 
 
Sejumlah wilayah lain yang tidak berhadapan langsung dengan pantai juga terdampak ombak pasang beberapa hari terkahir ini. Seperti wilayah Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara. Wilayah yang tidak berbatasan dengan pantai ini justru mengalami sejumlah kerusakan infrastruktur. Air pasang di muara Perancak juga menyebabkan air Tukad Ijogading meluap. Kondisi ini memperparah abrasi. 
 
Lurah Lelateng I Made Santa Purwa mengatakan, selain rob masuk ke permukiman warga Lingkungan Terusan di bantaran Tukad Ijogading, daratan pun kini semakin tergerus. Untuk mencegah meluasnya akses jalan aspal dan tanah warga yang amblas dan tergerus, warga setempat Senin pagi bergotong royong. “Warga menanggulanginya sementara dengan memasang plat seng dan patok banbu sehingga dampak gerusan air pasang bisa diperlambat,” ungkapnya. 
 
Ia juga mengaku sudah mengusulkan untuk penanganan abrasi di sempadan sungai ini. “Sudah sempat ditinjau dari pihak Balai Sungai dan dari Provinsi,” tandasnya.