BALI TRIBUNE - Tiga dermaga di Danau Batur, Kintamani, yakni Dermaga Kedisan, Desa Trunyan, dan Trunyan menuju kuburan rencananya bakal direnovasi. Pasalnya ketiga dermaga tersebut sudah dalam kondisi rusak karena termakan usia.
Untuk rencana renovasi Dinas Perhubungan di tahun 2017 telah membuat Detail Enginering Design (DED) untuk ketiga dermaga itu. “Untuk penyusunan DED sudah kelar, pihaknya kini sifatnya masih menunggu kajian dari tim anggaran daerah, kalau disetujui di tahun 2018 proses pembanguan sudah bisa berjalan,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Bangli I Gde Artha, Rabu (15/11).
Kata birokrat asal Desa Songan Kintamani ini, rencana pembangunan tiga dermaga sekaligus karena melihat kebutuhan di lapangan. Untuk dermaga Kedisan sudah perlu peremajaan, mengingat bangunan sudah cukup tua. Selain itu, saat air pasang dermaga Kedisan terendam air. Tentu hal tersebut menyulitkan aktivitas penyeberangan. "Ketika dermaga terendam, kami carikan alternatif lain, agar pengunjung bisa naik boat. Pengunjung harus naik dari tembok pembatas yang ada disebelah selatan dermaga," jelasnya.
Kemudian untuk dermaga Desa Trunyan dan kuburan desa Trunyan agar boat yang membawa wisatawan maupun warga lokal lebih mudah untuk bersandar. "Warga Desa Trunyan membawa jenasah ke kuburan menggunakan boat, kedepan agar akses lebih mudah dengan fasilitas dermaga yang memedai," jelasnya. Konsep dermaga Kedisan yang nanti dibangun, dermaga yang mengikuti pasang surut air.
Untuk aktivitas penyeberangan di dermaga Kedisan, rata-rata 5-10 boat perhari dan masing-masing boat kapasitas 7 orang. Sejauh ini terdapat 28 boat yang masuk menjadai anggota Koprasi Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Dan Penyebrangan (Gapasdap). ”Kita sifatnya hanya melakukan pengawasan, sementara untuk armada boat ada di bawah Gapasdap,” ujar Gde Artha.
