Tim Gabungan Evakuasi Warga Disabilitas Mental | Bali Tribune
Diposting : 2 December 2017 11:20
Djoko Moeljono - Bali Tribune
disabilitas
EVAKUASI -- Tim gabungan mengevakuasi beberapa warga disabilitas mental yang masih tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) radius 8-10 km sektoral dari Gunung Agung, Kamis (30/11).

BALI TRIBUNE - Tim evakuasi penanggulangan bencana erupsi Gunung Agung yang terdiri dari sejumlah anggota Kodim 1623/Karangasem, bawah kendali operasi (BKO) Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) 18/Yudha Karya Raksaka (YKR), Badan SAR Nasional (Basarnas) Bali, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Depsos Kabupaten Buleleng, dan sejumlah wartawan bekerja sama membantu proses evakuasi warga yang masih berada di kawasan rawan bencana (KRB) yang berada di radius 8-10 km sektoral dari Gunung Agung.

Yon Zipur 18/YKR yang bermarkas di Gianyar adalah Satuan Bantuan Tempur (Satbanpur) yang merupakan pengembangan dari Detasemen Zeni Tempur 9/YKR yang berkedudukan langsung di bawah Kodam IX/Udayana, dengan tugas pokok menyelenggarakan konstruksi dan destruksi guna memperbesar daya gerak pasukan sendiri dan memperkecil daya gerak pasukan musuh, juga mempertinggi kelangsungan hidup dan kemampuan operasi satuan manuver Kodam yang senantiasa waspada terhadap kemungkinan dampak bahaya senjata nuklir, biolofi, dan kimia (nubika) pasif.

Bertempat di Dusun Perasan, Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, atas perintah Dandim 1623/Karangasem selaku Dansatgas Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Agung, Letkol Inf Benny Rahadian, tim evakuasi gabungan berjumlah 14 orang yang dipimpin BKO anggota Yon Zipur 18/YKR, Serka Widodo berhasil membujuk dan mengevakuasi 2 warga setempat yang mempunyai keterbelakangan mental (disabilitas), Ketut Yaksi, pria berumur 67 tahun dan Wayan Sari, perempuan berusia 50 tahun.

Kedua warga tersebut selanjutnya dibawa ke Pos Komando Penanggulangan Pengungsian yang berada di Kabupaten Buleleng untuk penanganan lebih lanjut, Kamis, (30/11). “Dengan segala kemampuan, kita akan berupaya dan berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari jatuhnya korban akibat erupsi Gunung Agung,” ujar perwira menengah (Pemen) yang pernah menjabat Kasi Ops Korem 163/Wira Satya itu.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kapendam IX/Udayana Kolonel Inf J Hotman Hutahaean, SSos., menjelaskan, kesiapan Kodam dalam penanganan erupsi Gunung Agung meliputi, kesiapan personel (4.092 orang) yang disiagakan di wilayah Bali (2.038 orang), Nusa Tenggara Barat (686 orang), dan Nusa Tenggara Timur (1.368 orang). Sedangkan kesiapan materiil antara lain, kendaraan truk (52 unit), ambulan (5), tenda serbaguna (13), tenda peleton (23), tenda kesehatan (7), dapur lapangan (12), dan velbet (480 unit).

Dari 4.092 personel yang disiagakan kata Kapendam, 690 personel di antaranya ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan pengendalian, pendataan, dan pengaturan pengungsian penduduk yang terdampak bencana. Sedangkan terkait dukungan materiil, yang sudah digelar antara lain, tenda dapur (9 unit), tenda serbaguna (13), dapur lapangan (2), kendaraan (9) dan truk dump (3) serta peralatan komunikasi meliputi HT UHF (100 unit), RIG (4 set), SSB (2), repeater fixed (8), dan 1 set repeater mobile.

“Kegiatan yang sudah dilaksanakan adalah sosialisasi, bantuan evakuasi pengungsi, pembuatan tenda pengungsi, pendistribusian bantuan, pendataan pengungsi, pengobatan, memasak, melaksanakan patroli bersama dengan aparat terkait lainnya ke daerah rawan bencana juga ke desa-desa sambil mengawasi sejumlah rumah yang ditinggal pemiliknya untuk mengungsi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya aksi pencurian,” jelas Kapendam.