Tokoh LSM Kecewa, Representasi KPK Tak Penuhi Harapan | Bali Tribune
Diposting : 29 July 2019 23:02
Khairil Anwar - Bali Tribune
Bali Tribune/ Antonius Sanjaya Kiabeni
balitribune.co.id | Singaraja - Kehadiran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Buleleng, mendapat perhatian cukup besar dari khalayak. Hadirnya lembaga anti rasuah itu diharap menjadi shock teraphy agar para pemangku kepentingan tidak main-main dalam mengelola anggaran negara.
 
Hanya saja, ada pihak yang kecewa dengan kehadiran KPK di Bumi Panji Sakti karena dianggap tak representatif mewakili wajah lembaga yang ditakuti para koruptor itu.
 
Kekecewaan itu diungkapkan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakt (LSM) Gema Nusantara. (Genus) Antonius Sanjaya Kiabeni. "Mestinya KPK selektif menghadirkan orangnya. Kriteria partnernya jelas dan representatif terutama personel yang dihadirkan ke sini (Buleleng,red). Sangat jauh dari harapan karena tak memberi informasi utuh apa itu KPK," kata pria yang akrab siapa Anton, Minggu (28/7).
 
Anton kecewa karena pihak lembaga anti rasuah itu tidak selektif menghadirkan personel sebagai representasi KPK ke daerah."Tidak berkualitas,harus dievaluasi," imbuhnya.
 
Bahkan, kata Anton, saat dilakukan diskusi Sabtu (27/7) menghadirkan tokoh masyarakat, banyak kursi kosong dan terkesan tidak antusias padahal kursi undangan yang disiapkan ratusan.
 
"KPK harus selektif memilih partner di daerah. Jangan sampai aktivitas penuh tapi efektivitasnya nol. Segera dievaluasi terutama di daerah lain ini gambaran fenomena yang tidak menarik. Jangan sampai banyak aktivitas tapi efektivitasnya nol," ujarnya.
 
Anton mengkhawatirkan personel KPK yang dihadirkan ke dearah akan mempunyai pengaruh terhadap lembaga anti korupsi tersebut jika tidak memiliki kualitas setara.
 
"Kami tiap tahun melaporkan dugaan korupsi di daerah ke KPK. Nah, kalau melihat kualitas personel yang dihadirkan ke daerah di bawah standar tentu akan muncul keraguan terhadap kemampuan KPK menyelesaikan kasus korupsi," tandasnya. (u)